Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Novanto Ditahan, Doli Ingin Titip Surat ke Fadli Zon

Kompas.com - 15/09/2017, 21:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia memprotes langkah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon. Fadli dinilai telah mengintervensi Komisi Pemberantasan Korupsi karena mengirimkan surat dari Ketua DPR Setya Novanto ke KPK.

Surat itu berisi permintaan Novanto agar proses hukum terhadap dirinya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) ditunda sampai putusan praperadilan diketok.

"Itu jelas bentuk intervensi terhadap proses hukum," kata Doli Kurnia dalam diskusi yang digelar Para Syndicate di Jakarta, Jumat (15/9/2017).

(Baca: Fadli Zon Merasa Tak Langgar Aturan soal Surat untuk KPK)

Doli pun mempertanyakan alasan Fadli bahwa ia hanya menyampaikan aspirasi masyarakat kepada KPK. Doli mengatakan, ia bersama rekan-rekan di Gerakan Muda Partai Golkar juga berencana akan mengirim surat ke KPK dan menitipkannya melalui Fadli Zon.

"Ini teman-teman saya juga sedang melakukan juga, mengirimkan surat ke Fadli, meminta supaya KPK menahan Setya Novanto. Mau enggak Fadli ngirim surat ke KPK?" ucap Doli yang kini sudah dipecat dari keanggotaan Partai Golkar.

Fadli Zon sebelumnya mengatakan, surat yang dikirimnya kepada KPK merupakan surat aspirasi dari Novanto sebagai masyarakat. Menurut Politisi Gerindra itu, surat tersebut merupakan hal yang wajar karena sudah banyak masyarakat yang mengadu ke pimpinan DPR.

Aduan tersebut kemudian diteruskan ke lembaga yang diprotes oleh masyarakat. Akibat surat tersebut, Fadli Zon dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan olrh Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

Sekjen dan Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani juga meminta Fadli meluruskan opini yang berkembang soal surat tersebut.

Kompas TV Yang menjadi sorotan, di saat Novanto dirawat, KPK menerima surat permintaan penangguhan pemeriksaan dengan alasan menunggu hasil sidang praperadilan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com