Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orang Dekat tentang Kemampuan Gaib Gus Dur

Kompas.com - 07/09/2017, 22:04 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara tentang Gus Dur, akan lebih seru jika mendengar langsung cerita dari orang-orang terdekatnya. Banyak sisi lain dari pemilik nama lengkap Abdurrahman Wahid tersebut yang menarik untuk diketahui.

Salah satunya tentang kemampuan khusus yang dimiliki Gus Dur. Kemampuan ini bukan cuma soal kepemimpinan atau cara Presiden keempat RI itu dalam menyelesaikan masalah.

Lebih dari itu, ada kemampuan Gus Dur yang sulit dipahami oleh pikiran biasa. Banyak warga Nahdlatul Ulama yang hingga saat ini percaya bahwa Gus Dur memiliki kemampuan gaib, alias kemampuan luar biasa yang aneh tapi nyata.

Mohammad Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Setahun Bersama Gus Dur (2003), menceritakan sedikit tentang kemampuan khusus yang dimiliki Presiden keempat RI tersebut.

(Baca juga: Gus Dur, Firasat, dan Pilihan Rasionalnya...)

Keingintahuan Mahfud tentang hal-hal gaib di sekitar Gus Dur mendorongnya untuk bertanya kepada orang-orang dekat Gus Dur. Salah satunya kepada Marsillam Simanjuntak, Sekretaris Kabinet di era pemerintahan Gus Dur.

"Saya menanyakan tanggapan Marsillam tentang kegaiban yang sering dikaitkan dengan Gus Dur," tulis Mahfud dalam bukunya.

Pilihan Mahfud untuk bertanya kepada Marsillam ternyata pilihan yang tepat. Mimik serius wajah Marsillam menjadi pengantar cerita tentang pengalaman yang ia rasakan pada tahun 1999 bersama Gus Dur.

(Baca juga: Pertemuan Terakhir Dua Sahabat, Gus Dur dan Gus Mus)

Aneh tapi nyata

Ceritanya, pada pertengahan 1999, kelompok Forum Demokrasi (Fordem) mengadakan rapat untuk mengganti Gus Dur, yang saat itu memimpin Fordem.

Menurut Marsillam, anggota Fordem mengeluh karena Gus Dur dianggap lupa dengan Fordem dan lebih mementingkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal menarik, sebelum diminta mundur, Gus Dur lebih dulu menyatakan pengunduran diri. Gus Dur sempat mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapat isyarat soal itu.

"Lagi pula, kemarin saya didatangi Mbah Hasyim yang memberitahu bahwa bulan Oktober ini saya akan jadi presiden. Jadi saya tidak bisa terus di Fordem," ujar Gus Dur seperti yang ditulis Mahfud dalam bukunya.

(Baca juga: Kata Gus Dur, Tuhan Tidak Perlu Dibela...)

Alasan pengunduran diri karena akan menjadi presiden itu sempat mengundang tawa. Menurut Mahfud, ada yang menganggap serius kata-kata Gus Dur, tapi ada juga yang menganggapnya sudah tidak normal.

Terlebih lagi, saat itu nama Gus Dur belum muncul sebagai calon presiden yang signifikan. Bahkan, Poros Tengah, kelompok partai yang diinisiasi Ketua Umum PAN Amien Rais dan kemudian mengusung Gus Dur, saat itu belum lahir.

Namun, percaya atau tidak, Gus Dur benar-benar menjadi Presiden RI pada Oktober 1999.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com