Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Banyak Kepentingan, Jokowi Dinilai Lebih Andalkan Relawan untuk Pilpres 2019

Kompas.com - 07/09/2017, 14:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai Presiden Joko Widodo lebih mengandalkan kelompok relawan dibanding partai politik untuk menghadapi pemilu presiden 2019 mendatang.

Menurut Emrus, hal ini bisa dilihat dari gaya komunikasi Presiden Joko Widodo saat hadir di acara rapat kerja nasional III relawan Pro Jokowi (Projo).

Dalam acara tersebut, Jokowi berbicara soal pilpres 2019 yang semakin dekat dan tugas relawan untuk kampanye.

Ia juga meminta relawan membantu mensosialisasikan program pemerintah.

 

(baca: Jokowi: Biar Projo yang Kampanye, Jangan Menteri)

Sementara saat hadir pada acara parpol pendukungnya, Jokowi hanya menyinggung soal kinerja pemerintah dan tidak pernah bicara mengenai pilpres 2019.

Emrus menilai, hal ini tidak terlepas dari banyaknya kepentingan yang ada di parpol.

"Terus terang ya, kalau parpol ini, tidak terlepas dari kepentingan politik. Anda sudah tahu lah. No free lunch. Politik itu bicara, tidak ada makan siang yang gratis. Tapi kalau relawan panggilan. Beda ya," kata Emrus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/9/2017).

"Sebagai panggilan, dia akan mempertaruhkan apapun yang dia miliki. Kalau politik, cost and reward, untung rugi. Lu dapat apa gua dapat apa," tambah Direktur Emrus Corner ini.

(baca: Jokowi: Jangan Sampai Ada yang Klaim Program Pemerintah, Repot Nanti)

Emrus sendiri menilai, parpol yang ada saat ini belum tentu akan mendukung Jokowi di pemilu 2019 mendatang.

Sebab, saat ini saja parpol pendukung sudah tidak solid mendukung pemerintah dalam isu-isu tertentu.

Ia memprediksi, hanya PDI-P, Nasdem dan Hanura yang masih akan setia mendukung Jokowi selama dua periode.

(baca:Bagi PDI-P, Kehadiran Jokowi di Rakernas Projo Bentuk Silaturahim)

Sementara parpol pendukung lainnya, yakni Golkar, PPP, PKB, dan PAN masih bisa bermanuver sesuai kondisi politik.

"Jadi saya lihat relawan yang lebih proaktif. Mereka masih konsisten melakukan tindakan, perilaku, yang sifatnya mem-back up pemerintah. Kesoliditasan relawan lebih terjaga sampai sekarang," ucap Emrus.

Kompas TV PDI-P Ingin Beri Dukungan Efektif untuk Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com