Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Protes Jokowi Hadiri Rakernas Projo, Ini Tanggapan Istana

Kompas.com - 05/09/2017, 18:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menegaskan, kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional III Relawan Pro Jokowi (Projo) adalah sebatas memenuhi undangan dan bersilaturahmi.

"Kalau ini kan diundang untuk hadir, ya Presiden hadir," kata Johan kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2017).

Hal ini disampaikan Johan menanggapi protes yang disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Fadli mempertanyakan pidato Jokowi yang sudah menyinggung perhelatan Pilpres 2019. Padahal, menurut dia, Presiden seharusnya fokus pada kerja pemerintah dan tak terlibat dalam hal-hal terkait agenda politik mendatang.

(Baca juga: Fadli Zon Pertanyakan Kehadiran Jokowi di Rakernas Relawan "Pro Jokowi")

Johan menegaskan, Jokowi memang kerap memenuhi undangan dari berbagai organisasi massa dan elemen masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran Jokowi di Rakernas relawannya juga merupakan hal yang biasa.

"Kan banyak undangan kan, enggak cuma relawan Jokowi yang mengundang Presiden. Ormas lain juga mengundang dan beliau datang kan," kata Johan.

Namun, saat disinggung mengenai pernyataan Jokowi soal Pilpres 2019 di acara itu, Johan enggan menanggapi lebih jauh. Ia beralasan tidak hadir langsung dalam acara itu sehingga tidak mengetahui secara detail apa yang disampaikan Jokowi.

"Kalau isi pertemuannya saya kan tidak ikut," ucap Johan.

Sementara, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa Jokowi sampai saat ini memang masih fokus bekerja untuk rakyat. Kedatangan Jokowi ke Rakernas Projo bukan berarti Presiden sudah tidak fokus kepada tugasnya sebagai Kepala Negara.

"Lah, Presiden Jokowi kan sudah menegaskan dalam pidatonya, urusan Presiden itu hanya kerja, kerja dan kerja. Bahkan beliau juga telah meminta kepada para menterinya untuk serius bekerja dan bekerja menuntaskan program- program kerja yabg sudah dicanangkan," ujar Budi.

(Baca juga: Jokowi: Biar Projo yang Kampanye, Jangan Menteri)

Dalam acara Rakernas yang digelar pada Senin (4/9/2017) malam itu, Presiden mengingatkan para relawannya, tahapan Pilpres 2019 akan segera dimulai satu tahun dari sekarang. Penetapan capres dan cawapres sudah dimulai September 2018 mendatang.

"Artinya apa? Tahun depan itu sudah masuk tahun politik. Dan kalau sudah masuk tahun politik, pasti rame-ramenya lebih kenceng. Sahut menyahutnya pasti lebih kenceng. Bener enggak?" ujar Jokowi.

Jokowi pun kembali mengingatkan jajaran kabinetnya tetap fokus bekerja untuk rakyat.Masalah kampanye, kata Jokowi, adalah urusan para relawan seperti Projo.

"Jangan belum-belum sudah mau kampanye. Enggak usah kampanye-kampanye. Yang kampanye itu bagiannya Projo. Bener, enggak?" kata Jokowi.

Kompas TV Peluang Kandidat Capres Usai UU Pemilu Disahkan (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com