Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Hilang Menanti Janji Jokowi dan Keberanian Tak Terduga

Kompas.com - 30/08/2017, 16:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Keluarga Korban Hilang Indonesia (IKOHI) Wanmayetti menanti Presiden Joko Widodo memenuhi janji-janji untuk mencari para korban hilang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Ia mengatakan, Jokowi pernah berjanji akan mengusut tuntas kasus penghilangan paksa dan mencari ke mana para korban yang hilang itu. Namun, hingga kini, janji Nawacita itu tak juga terpenuhi.

"Harapan kita Jokowi punya keberanian yang tidak mungkin ditebak kita-kita ini. Tapi tidak tahu sampai kapan," ujar Yetti dalam diskusi di Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Yetti mengatakan, hingga saat ini asa para keluarga korban masih belum pupus. Masih tersisa sedikit harapan bahwa Jokowi akan memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk membentuk tim pencari korban hilang tersebut.

Meskipun, orang-orang yang diduga terlibat justru berada di sekeliling Jokowi.

"Selama korban masih bersuara, masih berharap ada perubahan dan kejadian yang tidak mungkin, mungkin akan bisa mungkin. Seperti tumbangnya Soeharto, kami tidak berpikir akan mungkin kejadian pada rezim Orde Baru. Tapi ternyata ada," kata Yetti.

(Baca juga: Saat Keluarga Korban Pelanggaran HAM Berusaha Saling Menguatkan...)

Yetti mengatakan, desakan itu tak hanya didorong di era Jokowi. Semasa Susilo Bambang Yudhoyono masih menjabat sebagai presiden, berbagai rekomendasi untuk mencari korban hilang diterbitkan.

Mulai dari rekomendasi panitia khusus di DPR hingga rekomendasi Ombudsman.

"Kami nuntut, bolanya di Jokowi. Dialah yang bisa instruksikan Menkopolhulam sebagai bawahan bahwa pencarian itu harus dilaksanakan," kata Yetti.

Yetti merupakan anak dari salah satu korban hilang saat terjadi bentrok di Tanjung Priok pada 1984. Saat itu, sebanyak 23 orang dinyatakan hilang.

(Baca juga: Komnas HAM: Belum Ada Kesepakatan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com