JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Makassar melalui Bappeda dan Dinas Sosial saat ini tengah mengembangkan sebuah aplikasi yang digunakan untuk memvalidasi dan memperbaharui data kemiskinan.
Aplikasi itu namanya e-Kamase atau Sistem Informasi Manajemen e-Kemiskinan (e-Kemiskinan).
Peneliti dari Perkumpulan Prakarsa Eka Afriani mengatakan, aplikasi yang baru saja diluncurkan ini sifatnya sangat partisipatif.
Sebab, masyarakat juga bisa ikut terlibat dalam memperbaharui data kemiskinan.
"Data-data kemiskinan bisa di-update. Misalnya ada tetangganya yang miskin, difoto rumahnya, kemudian di-upload lewat aplikasi tersebut. Jadi sangat partisipatif," kata Eka dalam diskusi pelucuran hasil penelitian Prakarsa mengenai e-government di Indonesia, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Baca: Khofifah: Data Kemiskinan Kurang Akurat, Basis Data Terpadu Wajib Ada!
Laporan hasil penelitian Prakarsa menyebutkan, e-Kemiskinan tak hanya mengumpulkan data kemiskinan by name dan by address sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Aplikasi ini juga mengumpulkan data kemiskinan by picture dan by position sebagai upaya untuk memastikan validitas data kemiskinan yang ada.
"Setelah mengetahui secara pasti kondisi nyata masyarakat miskin, pemerintah dapat membuat perencanaan program dan mengalokasikan anggaran secara lebih terarah," kata Eka.
Tidak hanya memverifikasi atau memperbaharui data kemiskinan, aplikasi ini juga menjadi dasar untuk melakukan perencanaan misalnya untuk program KIS, serta jaminan sosial lainnya, baik skala nasional maupun lokal.