JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto mendadak jatuh sakit di tengah rangkaian acara Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Akibatnya, Novanto pun tidak memimpin sidang dan batal membacakan pidato dalam Sidang Bersama DPR-DPD. Novanto digantikan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, Novanto sudah merasa tidak fit sejak Sidang Tahunan MPR dimulai pada pukul 09.00 WIB.
"Memang dari pagi dia keliatan lemas. Dia setelah pidato Ketua MPR, dia udah ngomong ke saya. 'Saya enggak kuat nih'," kata Fahri.
Menurut Fahri, Novanto sudah berniat untuk tidak menghadiri sidang gabungan DPD-DPR yang digelar pada pukul 10.40 WIB.
Namun, Ketua DPD Oesman Sapta Odang yang memimpin dan membacakan pidato di sidang tersebut sangat mengharapkan kehadiran Novanto.
"Pak Oesman bilang, 'Tahan lah, kan gua yang mimpin nih'. Ya sudah ditahan. Tapi setelah itu kami ke kamarnya, periksa dokter, memang lemas," kata Fahri.
(Baca: Tak Hadiri Rapat Paripurna Bersama Presiden Jokowi, ke Mana Setya Novanto?)
Akhirnya, Novanto pun meninggalkan kompleks parlemen. Ia tidak menghadiri sidang tahunan DPR pukul 14.00 WIB, di mana seharusnya ia memimpin sidang dan membacakan pidato.
Fahri menilai absennya Novanto di sidang tahunan tak berkaitan dengan statusnya yang menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus E-KTP.
"Ya doakan saja lah, orang kan sudah kena musibah gitu," kata dia.
Fahri enggan menyebutkan sakit yang diderita Novanto. Namun, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyebut Novanto menderita sakit vertigo.