JAKARTA, KOMPAS.com - Selama tiga hari ke depan, Istana Kepresidenan Jakarta menyediakan kopi gratis. Tamu yang datang dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-72 RI, dapat menikmatinya.
Kopi itu diproduksi perusahaan lokal asal Bali bermerek "Mengani Kopi". Bertempat di dalam Istana Negara, bar kopi dadakan menyediakan beragam varian kopi.
Varian itu mulai dari cappuccino, long black (kopi hitam), espresso, es kopi susu, hingga pinonoa (kopi olahan khusus Mengani Kopi).
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki mengatakan bahwa ide mendatangkan kopi lokal ke Istana Kepresidenan sebenarnya datang secara mendadak.
"Tiga pekan lalu, saya ke Bali dan bertemu Pak Hendarto (pemilik Mengani Kopi). Saya melihat kopi mulai dari petani hingga proses pengolahannya," ujar Teten di Istana Negara, Selasa (15/8/2017).
"Lalu muncul ide, kenapa tidak menghadirkan kopi lokal di Istana sebagai salah satu sajian untuk tamu negara. Singkat kata, ide ini disetujui Presiden dua pekan lalu dan akhirnya terwujudlah ini," kata dia.
Melalui kehadiran kopi Bali di Istana, lanjut Teten, Presiden Jokowi sekaligus ingin mendorong produk lokal agar lebih dikenal secara global.
Tak hanya Mengani Kopi, dalam kesempatan berikutnya, Istana akan menghadirkan merek lain untuk bisa dinikmati oleh tamu Istana.
Pemilik Mengani Kopi, Hendarto Setyobudi, mengaku gembira produk kopinya diterima oleh Presiden Jokowi di Istana. Apalagi, yang akan mencicipi produknya adalah tamu-tamu kenegaraan pada saat perayaan HUT ke-72 RI.
"Kami sudah siapkan 200 kilogram kopi yang akan diracik oleh 13 barista untuk tiga hari ke depan ini. 15,16, hingga 17 Agustus," ujar Hendarto.
Ia berharap kehadiran kopinya sebagai representasi kopi lokal di Istana, mampu menggairahkan industri kopi Indonesia di tingkat internasional.
(Baca juga: Peringatan HUT RI, Istana Berupaya Datangkan Seluruh Mantan Presiden)