Lomba abadi, karena membangun bangsa tidak akan pernah berhenti.
Rakyat sebagai supporter utama bagi para pemimpin, tentu sangat berharap mereka memenangkan setiap lomba estafet itu.
Hanya bila mereka kompak, saling mengisi, saling menyemangati satu dengan yang lain, maka lomba itu akan selalu dimenangkan.
Hubungan Megawati dengan SBY, dalam hal ini, bukan ‘an-sich’ urusan politik dan partai politik.
Kedua tokoh bangsa ini adalah bagian dari tim estafet pembangunan bangsa Indonesia tadi.
Seperti rakyat yang lain, saya tidak ingin ikut campur urusan para partai politik yang memang keberadaannya untuk saling mendapatkan kekuasaan.
Koalisi, oposisi dan istilah lain, bukan urusan rakyat. Namun saya berkeyakinan, mayoritas rakyat bangsa ini sungguh berharap agar para pemimpinnya, di setiap masa memenangi lomba estafet ini dengan kompak, bersatu dan bermartabat.
Rakyat sering berspekulasi tentang harapan pertemuan yang damai antara Megawati dengan SBY.
Siapa diantaranya yang ‘mau’, dan siapa yang ‘tidak mau’. Menurut saya spekulasi itu tidak perlu, karena kemauan untuk bertemu hanya ada di dalam pikiran dan jiwa beliau berdua.
Saya pribadi terus bermimpi Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono duduk berdua, bicara, menggagas, memberi kontribusi bersama kepada siapapun yang sedang mempimpin bangsa.
Bahkan tanpa harus disebut dengan ‘berdamai’, karena mereka bukan musuh, dan pasti sama-sama mencintai Indonesia.
Bila ini terjadi, saya yakin pula bisa memberi manfaat bagi Presiden Jokowi untuk tidak segan menimba ilmu, melanjutkan estafet, sesuai tongkat yang dipindahtangankan dari pendahulunya. Bukan tongkat yang lain, dan bukan dari orang lain pula.
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.