Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermacam Koleksi Unik hingga Bungker di Belakang Rumah Laksamana Maeda

Kompas.com - 15/08/2017, 06:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Perumusan Naskah Proklamasi terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tepatnya ada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1.

Bangunan dua lantai bergaya arsitektur art deco tersebut didirikan pada sekitar tahun 1920-an, dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama J.F.L Blankenberg.

Dulunya, bangunan seluas 1.138 meter persegi yang berdiri di tanah seluas 3.914 meter persegi itu merupakan kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, seorang Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dengan Angkatan Darat Jepang.

Pasca-kemerdekaan, gedung diserahkan ke Departemen Keuangan dan dikelola oleh Perusahaan Asuransi Jiwasraya. Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi pernah dikontrak oleh Kedutaan Inggris pada 1961 hingga 1981. Kemudian, pada 1982 gedung ini digunakan sebagai kantor Perpustakan Nasional.

Barulah pada tahun 1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nugroho Notosusanto menginstruksikan Direktorat Permuseuman agar gedung ini difungsikan sebagai museum yang dikenal seperti sekarang ini.

Terletak di Menteng dan dekat dengan Taman Suropati, Museum Perumusan Naskah Proklamasi sangat mudah dijangkau dengan segala macam moda transportasi.

Persis di depan museum, ada shelter Transjakarta, dengan nama yang sama, Halte Museum Proklamasi. Museum ini beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, kecuali hari Senin dan hari besar nasional.

Tiket masuknya terhitung murah, hanya Rp 2.000 untuk dewasa, dan Rp 1.000 untuk anak-anak. Sedangkan untuk kunjungan rombongan, biayanya cukup 50 persennya saja, alias Rp 1.000 untuk rombongan dewasa, dan Rp 500 untuk rombongan anak-anak.

Adapun tiket masuk wisatawan asing sebesar Rp 10.000 per orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com