Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Perlahan tapi Pasti AHY Jelang 2024

Kompas.com - 12/08/2017, 07:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlahan tapi pasti, Agus Harimurti Yudhoyono menjajakan kakinya di dunia politik. Putra sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memulai karir politiknya saat menjadi calon Gubernur DKI Jakarta 2017 dan hingga saat ini semakin sering terlihat dalam kegiatan-kegiatan politik.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menuturkan, SBY mulai mengenalkan AHY ke publik bukan untuk kepentingan politik jangka pendek, namun jangka panjang.

"Dia tidak akan berpikir 2019 jadi sesuatu yang mewah banget, misalnya calon presiden. Tapi beliau memang dipersiapkan untuk pasca itu," kata Ray seusai acara diskusi di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2017).

Pasca berakhirnya Pilgub DKI, Agus rajin dalam kegiatan-kegiatan politik mulai dari kunjungan ke daerah hingga didaulat sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute.

(Baca: Agus Yudhoyono, Karier Politik, dan The Yudhoyono Institute...)

Ray menuturkan, Agus relatif tak memiliki saingan untuk 2024 nanti. Saat ini, belum ada satu pun partai politik yang terlihat mempersiapkan lawan untuknya.

"Artinya AHY sudah leading. Di Pilkada DKI dia sudah sangat populer, naik ke Pilpres populer. 2024 mungkin tingkat popularitasnya tidak tertandingi," ucapnya.

Pertemuan Agus dan Presiden Joko Widodo, menurut Ray, merupakan bagian yang tak lepas dari strategi tersebut.

Berhadapan dengan Jokowi yang masih memiliki elektabilitas tinggi bukanlah hal yang strategis, maka yang diincar oleh Agus adalah turut nengambil hati pendukung Jokowi. Dengan demikian, nantinya pendukung-pendukung Jokowi yang kecewa karena sejumlah hal dapat ditampungnya.

(Baca:

"Di situ lah ditampung oleh AHY, itu dimaintain terus sampai 2024," kata dia.

Adapun pemilih Jokowi yang berpotensi digarap oleh Agus berasal dari sejumlah kalangan, terutama anak muda. Namun, bisa juga kelompok pro demokrasi turut beralih kepada Agus.

Dalam hal ini, kata Ray, bisa saja muncul semacam luka politik yang dirasakan para pendukung Jokowi yang diakibatkan oleh berbagai hal, seperti lahirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat.

"Itu yang disasar AHY. Pada isu itu AHY kan enggak ada masalah yang serius," tuturnya.

Kompas TV Agus Yudhoyono Temui Presiden Jokowi di Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com