Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Dianggap Mustahil Gandeng Prabowo dalam Koalisi untuk Pilpres

Kompas.com - 30/07/2017, 17:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirajudin Abbas menganggap mustahil Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berniat berkoalisi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden 2019.

Hal ini disebabkan ada cerita di antara keduanya semasa masih berkuasa di militer.

"SBY anggota jenderal yang memberikan rekomendasi agar Prabowo dipecat. Mana mungkin mantan presiden rekomendasikan dan dukung jenderal yang diusulkan untuk dipecat. Itu nilainya rendah sekali," ujar Sirajudin dalam diskusi di Jakarta, Minggu (27/7/2017).

Baca juga: Nurhayati: Logis Pertemuan SBY-Prabowo Dihubungkan dengan 2019

Saat Prabowo menjadi salah satu calon presiden dalam Pilpres 2014, beredar surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang isinya berupa keputusan untuk memberhentikan Prabowo dari ABRI. Dalam surat tersebut tertulis bahwa keputusan DKP dibuat pada 21 Agustus 1998.

Surat itu ditandatangani oleh para petinggi TNI kala itu, salah satunya SBY. Berdasarkan hasil sidang DKP, Prabowo diketahui telah melakukan sejumlah pelanggaran yang dianggap tak layak terjadi dalam kehidupan prajurit dan kehidupan perwira TNI.

Terlepas dari surat keputusan itu, kata Sirajudin, SBY dan Prabowo tak pernah terlihat bertemu sejak memasuki dunia politik. Ia menganggap pertemuan itu tak lebih dari membahas isu-isu terkini dan agenda bersama untuk 2019 di luar koalisi.

"Pertemuan itu membangun basis jangka panjang. Dan menunjukkan mereka bagian oposisi pemerintah," kata Sirajudin.

Jika memang terjadi koalisi antara dua partai itu, Sirajudin meyakini Prabowo tak akan diusung menjadi calon presiden.

Pertemuan itu, kata dia, sekaligus "cek ombak" untuk melihat reaksi masyarakat apakah menjanjikan menggeser posisi Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Pertemuan SBY-Prabowo Dinilai sebagai Pembilahan Kubu Politik

Namun, hingga kini, Prabowo dan Gerindra belum menunjukkan sinyalemen akan mengusung calon lain.

"Tapi meliat hubungan dengan Demokrat, kemungkinan ada calon lain. Ini masih sangat terbuka. Meski sekarang belum ada alasan elektoral Prabowo ke samping, nanti akan terlihat beberapa bulan sebelum pencalonan," kata Sirajudin.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto menilai, pernyataan Sirajudin tak valid mengenai SBY yang pernah merekomendasikan agar Prabowo dipecat dari ABRI.

"Menurut saya kabar itu tidak valid, bisa saja ditelusur kembali karena sepengetahuan saya tidak pernah terjadi," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2017).

Agus juga menyinggung soal pertemuan SBY dan Prabowo di kediaman SBY beberapa waktu lalu.

Tak ada masalah antara dua pimpinan partai tersebut dan Agus melihat pertemuan keduanya berlangsung akrab.

"Sehingga tidak ada itu permasalahan seperti itu. Rasanya yang memberikan kabar itu enggak benar. Belum diklarifikasi. Pada saat Pak Prabowo masih di militer kan Pak SBY juga belum jadi presiden," tuturnya.

Kompas TV Dukungan PAN pada Pemerintah Dipertanyakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com