Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Negara Akan Berkumpul di Manado, Bahas Masalah ISIS dan Marawi

Kompas.com - 26/07/2017, 18:59 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gejolak di Marawi yang luluh lantak akibat dikuasai simpastisan kelompok teror ISIS dikhawatirkan berdampak terhadap pertumbuhan ekstremisme di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Sejumlah negara akan hadir di Manado untuk membicarakan persoalan tersebut, yakni Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.

Pembahasan akan dilakukan dalam forum "Meeting on Fighting Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism", di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (29/7/2017).

Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, pertemuan yang digagas oleh Indonesia dan Australia itu akan fokus dalam mempelajari situasi di Marawi.

Negara peserta akan menyepakati langkah-langkah untuk mengantisipasi perkembangan ISIS di Asia Tenggara.

"Materinya kami fokuskan pada bagaimana mempelajari anatomi kondisi dan situasi yang terjadi di Marawi, Filipina. Bersama-sama menanggulangi itu karena kami tidak mau bagian wilayah Asia Tenggara sebagai basis baru ISIS dan kami sepakat semuanya," ujar Wiranto di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).

Wiranto menjelaskan, langkah dalam mengantisipasi gejolak di Marawi terbagi dalam beberapa aspek, yakni kerja sama siber, perluasan wilayah patroli maritim bersama dan pertukaran informasi.

Selain itu, akan dibahas juga mengenai cara-cara menangani warga negara yang bergabung dengan ISIS dan menjadi foreign terrorist fighter (FTF).

"Itu semua kami akan rundingkan di sana. Maka yang kami lakukan itu perbincangan apa yang bisa bersama-sama lakukan untuk melawan kegiatan ISIS di Filipina Selatan dan di Perairan Sulu," ucapnya.

(Baca juga: Indonesia dan Malaysia Terancam Kehadiran Militan Eks Marawi)

Sebelumnya Wiranto mengadakan rapat koordinasi terbatas tingkat Menteri di Kemenko Polhukam terkait persiapan pertemuan di Manado.

Hadir dalam rakor tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Komjen Pol Suhardi Alius, Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin.

Rapat juga dihadiri Sekretaris Kemenko Polhukam Mayjen Yoedhi Swastono, Deputi Koordinasi Politik Luar Negeri Lutfi Rauf dan Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Irjen Pol Carlo Brix Tewu.

Kompas TV Pengetatan penjagaan perbatasan di wilayah pesisir dilakukan di sejumlah Pelabuhan Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com