Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Romli Atmasasmita Dapat Dana dari KPK, Ini Jawaban ICW

Kompas.com - 12/07/2017, 07:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menyebut tudingan yang dilontarkan pakar hukum pidana Romli Atmasasmita soal adanya dana asing lewat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke rekening ICW merupakan tudingan sumir.

"Ini tudingan-tudingan sumir yang sering disampaikan oleh Romli selama ini," ucap Donal, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/7/2017).

"Silakan buktikan, kan Romli yang menuding, silakan buktikan kalau itu memang ada. Tidak ada satu pun dana dari KPK RI yang masuk ke rekening ICW," kata dia.

Saat disinggung tudingan Romli tersebut berasal dari mantan pelaksana tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Donal meminta agar Ruki sendiri yang berbicara.

"Itu harus Ruki sendiri yang menyampaikan benar atau tidak. Jangan (Romli) mengambil mulut orang lain. Kalau dia menyebut itu ucapan dari Ruki, silakan tunjukan buktinya," ujar Donal.

Dia mengatakan, selama ini dalam laporan keuangan KPK maupun dari laporan keuangan ICW, tidak ada satu rupiah pun yang ICW terima dari KPK.

"Itu bisa dibuktikan dari hasil audit BPK RI terhadap KPK, maupun hasil audit yang oleh ICW miliki sendiri," ujar Donal.

Namun, Donal membenarkan soal adanya pos anggaran KPK untuk komunitas antikorupsi. Namun, pos anggaran tersebut bukan berbentuk seperti "menggaji" komunitas antikorupsi, melainkan dalam bentuk pelatihan.

"Soal dana-dana komunitas tersebut, mereka kan bukan orang yang digaji oleh KPK, tetapi dana komunitas itu, adalah dana yang digunakan oleh KPK untuk melatih komunitas-komunitas bagaimana menerima aduan masyarakat soal korupsi, dan bagaimana melaporkan soal korupsi," ujar Donal.

Tak hanya komunitas, KPK melalui bagian Pengembangan Kerjasama Antar Institusi juga melatih kader-kader partai untuk fungsi pencegahan korupsi. Kegiatan ini termasuk upaya KPK dalam pencegahan korupsi.

"Itu bagian pencegahan lho. Kok malah dicurigai aneh-aneh oleh Romli. Jadi memang beliau sangat tendensius kepada KPK dan ICW sehingga suka melemparkan tudingan yang sumir," ujar Donal.

Donal mengatakan, ada buku yang dibuat Romli yang juga tulisannya juga dianggap berupa tudingan terhadap ICW. Menurut Donal, Romli menulis ICW menerima dana saweran.

"Tapi yang disampaikan oleh yang bersangkutan justru terbalik, menyebut ICW menerima dana dari KPK. Padahal ICW menyerahkan dana saweran pembangunan gedung KPK, ke rekening KPK," ujar Donal.

Donal juga menilai permintaan Romli agar ICW juga dipanggil dalam Pansus Hak Angket KPK salah alamat.

"Kenapa kami menyebutnya salah alamat karena subyek dari angket itu adalah kegiatan pemerintah. ICW kan bukan obyek dari angket, atau pihak-pihak yang punya kepentingan, atau relevan dengan dimintai keterangan dengan angket. Jadi logikanya itu sudah ngaco," ujar Donal.

Halaman:



Terkini Lainnya

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com