Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Dorong Pembentukan Koalisi Loyal di Pemilu 2019

Kompas.com - 06/07/2017, 06:29 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat masih berpendapat bahwa ambang batas pencalonan Presiden (presidential threshold) 2014 tak lagi relevan untuk digunakan pada pemilu 2019.

Anggota pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) dari Fraksi Partai Demokrat, Fandi Utomo menuturkan, sikap partainya tak pernah berubah. Adapun poin presidential threshold dinilai menjadi poin yang paling alot dibahas di antara lima isu krusial RUU Pemilu.

"Prinsipnya pendapat Demokrat tidak berubah," kata Fandi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Karena menganggap presidential threshold tak lagi relevan, Demokrat menilai perlu adanya pengaturan lebih lanjut tentang kriteria "partai atau gabungan partai" yang bisa mencalonkan Presiden.

(Baca: Fadli Zon Sebut Jokowi Intervensi Parpol soal "Presidential Threshold")

Adapun ketentuan mengenai "partai atau gabungan partai bisa mencalonkan Presiden" tercantum dalam konstitusi.

Fandi menuturkan, perlu adanya pembentukan koalisi yang loyal. Koalisi yang loyal dapat menumbuhkan iklim demokrasi yang lebih sehat.

"Jangan sampai misalnya Presiden terpilih awalnya ditolak program kerjanya atau kampanyenya kemudian berubah jadi tidak ditolak atau malah didukung," tutur Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

(Baca: Partai yang Ngotot "Presidential Threshold" 0 Persen Disebut Berkurang)

Perubahan pandangan parpol seperti itu, lanjut Fandi, berpotensi membuat rakyat tak merasa diwakili aspirasinya. Padahal, satu partai atau satu orang di legislatif merupakan representasi dari pemilihnya.

"Kami harapkan koalisi yang loyal itu supaya representasinya tidak terputus dengan basis massanya," ucap Fandi.

Dia mengklaim bahwa hampir semua fraksi pada prinsipnya mampu menerima bahwa hasil pemilu 2014 tak lagi relevan dipergunakan untuk pemilu 2019.

"Itulah ruang kami untuk mendiskusikan kriteria soal partai atau gabungan partai yang bisa mengajukan Presiden di pemilu 2019," tuturnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo tetap pada sikapnya untuk ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com