"Selain soal komunikasi dengan Islam yang sempat terkoyak, di bidang hukum dan korupsi, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) hanya mengejar kasus-kasus kecil sementara DPR hanya mengejar kepentingannya sendiri," ujar Gus Solah.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang sedang bersilaturahim dengan keluarganya di Desa Slatri, Brebes, Jawa Tengah, Senin kemarin, juga membahas soal hubungan Istana dengan Islam serta masalah lainnya yang dinilainya kurang wajar.
"Apakah pertemuan Istana dengan GNPF sudah berarti komunikasi Istana dengan Islam sudah terbuka. Masih banyak timbul kesan belum serius," ujar Sudirman.
Pemimpin lembaga swadaya masyarakat atau LSM Institut Harkat Negeri itu juga mengharapkan Istana untuk mawas diri setelah peristiwa 411 di depan Istana Merdeka.
Minggu, 21 Mei 2017, Sudirman Said yang meluncurkan buku berjudul "Berpihak pada Kewajaran" di Jakarta.
Acara peluncuran buku yang sarat dengan kritik pada Istana itu menghadirkan pembicara Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanoeredjo dan Pemimpin Redaksi majalah Tempo Arif Zulkifli.
Di halaman 37 buku tersebut dimuat puisi ciptaan Sudirman Said berjudul "Bukan Suasana Biasa". Sebagian dari puisi ini dibacakan oleh Budiman.
Di awal dan di bagian tengah bait-bait puisi ini berbunyi begini, "Jika ratusan ribu, jutaan, rakyat turun ke jalan, tertib-damai kumpul dan bubarnya, apa pun sebab pendorongnya, pasti bukan suasana biasa... Pak Presiden, keadaan ini sungguh tidak biasa. Tak mungkin dibiarkan oleh Kepala Negara".
Dalam sidang kabinet di istana, Kamis (22/6/2017) lalu, Presiden mengatakan bahwa ekonomi membaik dan harga-harga kebutuhan pokok bisa ditekan stabil oleh Menteri Perdagangan Enggartiaso Lukito, Menteri Perhubungan Budi Karya dan kawan-kawannya. Arus mudik, terutama lewat jalur kereta api, cukup lebih lancar dan tertib.
Namun, mantan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Senin kemarin, mengatakan ekonomi negeri ini stagnan sampai 2019. Ia juga mengisyaratkan relasi pemerintah dengan Islam setelah pemilihan gubernur DKI Jakarta masih perlu pemulihan.
Saat ini memang bukan suasana biasa. Suasana ini tidak bisa diatasi dengan pawai atau parade, walaupun tanggal 17 Agustus nanti. Perlu kecerdasan dan kepekaan untuk mengatasi situasi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.