JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan tiga pejabat pemerintahan Filipina, Kamis (22/6/2017), di Manila, Filipina.
Ketiga pejabat tersebut adalah Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Schram Cayetano, Menteri Pertahanan Filipina, Delvin Lorenzana, dan Penasehat Presiden Filipina untuk Proses Perdamaian di Filipina Selatan Jesus Dureza.
Pertemuan ini membahas perkembangan situasi keamanan di Marawi, Filipina Selatan.
Pertemuan dilakukan pada pagi hari sebelum berlangsungnya pertemuan trilateral antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia di Manila.
Para pejabat kedua negara membahas berbagai upaya bersama yang dapat dilakukan untuk menangani situasi yang ada dan mencegah dampak dari situasi tersebut ke negara-negara sekitar Filipina.
Baca: Wiranto: Indonesia Siap Bantu Filipina Gempur ISIS di Marawi
"Indonesia siap mendukung Filipina mencapai solusi yang berkesinambungan di Filipina Selatan," ujar Retno, seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Jumat (23/6/2017).
Kepada pejabat tinggi Filipina, Retno menawarkan bantuan kemanusiaan untuk membantu sekitar 200 ribu warga Marawi yang terkena dampak situasi keamanan.
Selain itu, Retno juga menawarkan kerja sama pendidikan Islam dan langkah-langkah pembangunan sosial ekonomi dengan pengarusutamaan kerja sama antara daerah yang berbatasan di ketiga negara.
Saat bertemu Penasehat Presiden Filipina untuk Proses Perdamaian di Filipina Selatan, Retno secara khusus meminta informasi terakhir terkait pembahasan Bangsamoro Basic Law (BBL).
BBL adalah rancangan undang-undang yang diharapkan dapat memberikan otonomi khusus bagi bangsa Moro di Filipina Selatan.
Baca: Jokowi Telepon Duterte Semalam, Bahas Perbantuan TNI ke Marawi?
Menurut Retno, karena kedekatan geografis maupun sosial-budayanya, Indonesia menaruh perhatian terhadap perkembangan situasi di Filipina Selatan.
Sementara itu, ketiga pejabat Filipina menyampaikan penghargaan atas solidaritas yang ditunjukkan Indonesia dengan memprakarsai Pertemuan Trilateral.
Menlu Filipina Cayetano secara khusus menyampaikan keinginan Filipina untuk belajar dari keberhasilan Indonesia menanggulangi terorisme dan mencegah radikalisme serta ekstremisme.
Pada kesempatan yang sama, Menhan Filipina Lorenzana menyampaikan dukungan penuh terhadap berbagai usulan kerja sama yang diprakarsai Indonesia.