Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2017, 17:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan tim penyidik memaparkan perkembangan pengusutan perkara serangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kepada pimpinan KPK.

Dalam 2,5 jam pertemuan, dibahas juga soal kemungkinan KPK bergabung dalam tim investigasi Polri.

Ketua KPK Agus Raharjo mengatakan, tawaran tersebut diajukan langsung oleh Tito.

"Dalam rapat ditawarkan kalau KPK mau gabung untuk mempercepat, memperkuat penyidikan," ujar Agus di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Namun, kata Agus, KPK tidak bisa masuk ke dalam tim tersebut. Itu karena kasus Novel masuk ke ranah pidana umum, sementara KPK lembaga yang menangani korupsi.

(Baca: Kabareskrim Anggap Kasus Novel Tak Perlu Ditarik ke Mabes Polri)

"Tapi kami secara internal akan evaluasi, back up apa yang bisa kami berikan," kata Agus.

Agus mengatakan, peran KPK dalam penyidikan itu tidak mesti dengan bergabung dalam tim investigasi.

KPK akan membahas lebih jauh bantuan apa yang bisa diberikan kepada Polri dalam mengusut kasus Novel.

Termasuk informasi soal dugaan kaitannya dengan kasus-kasus yang pernah ditangani Novel, maupun kasus yang pernah menjerat Novel.

"KPK dan Polri akan kerja sama, eksplor kasus apa yang ditangani, akan beri info juga ke Polri," kata Agus.

Tito mengatakan, sejauh ini, pihaknya telah memeriksa 56 saksi terkait kasus Novel.

Ia menyadari bahwa perbedaan ranah pidana membuat KPK mustahil berada dalam tim penyidikan. Namun, Polri membutuhkan KPK di luar fungsi tersebut.

(Baca: Kapolri Minta Novel Sebut Nama Jenderal yang Diduga Terlibat Penyiraman Air Keras)

Misalnya, kata Tito, mengecek alibi saksi yang diperiksa. Begitu juga konfrontasi saksi yang dicurigai, kata Tito, bisa melibatkan KPK.

"Ada beberapa IT diperlukan bersama untuk analisis. Kita terbuka tim IT KPK sama-sama mempelajari," kata Tito.

"Sehingga apapun masukan Polri bisa dianalisis bersama, sharing. Polisi ingin kasus ini terungkap secepat mungkin."

Kompas TV Usut Pernyataan Novel, Kapolri Kirim Tim ke Singapura
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Visi-Misi Capres-Cawapres 2024

Visi-Misi Capres-Cawapres 2024

Nasional
Sejarah Hari Bela Negara dan Konsepnya

Sejarah Hari Bela Negara dan Konsepnya

Nasional
Tanggal 9 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Desember Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kritik Kartu Prakerja, Muhaimin: Bagus, tetapi Bikin Orang Malas

Kritik Kartu Prakerja, Muhaimin: Bagus, tetapi Bikin Orang Malas

Nasional
Dapat Titipan 9 Isu Perempuan, Gibran Singgung Solo Jadi Kota Ternyaman dan Layak Anak

Dapat Titipan 9 Isu Perempuan, Gibran Singgung Solo Jadi Kota Ternyaman dan Layak Anak

Nasional
Didampingi Para Komandan Pasukan Elite, Panglima TNI Cek Kesiapan Prajurit dan Alutsista Denjaka

Didampingi Para Komandan Pasukan Elite, Panglima TNI Cek Kesiapan Prajurit dan Alutsista Denjaka

Nasional
IDI Konfirmasi Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia, Satu Pasien Meninggal Dunia

IDI Konfirmasi Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia, Satu Pasien Meninggal Dunia

Nasional
Didukung Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin, Gibran Mengaku Kian Semangat

Didukung Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin, Gibran Mengaku Kian Semangat

Nasional
KSAD Maruli Minta Puspenerbad Susun Teori Baru untuk Jawab Permasalahan Bidang Penerbangan

KSAD Maruli Minta Puspenerbad Susun Teori Baru untuk Jawab Permasalahan Bidang Penerbangan

Nasional
Setiap Sesi Debat, Capres dan Cawapres Saling Dampingi dan Boleh Diskusi Sebelum Menjawab

Setiap Sesi Debat, Capres dan Cawapres Saling Dampingi dan Boleh Diskusi Sebelum Menjawab

Nasional
Tak Ditahan, Firli Bahuri 'Kucing-Kucingan' dengan Wartawan Usai Diperiksa 11 Jam Sebagai Tersangka

Tak Ditahan, Firli Bahuri "Kucing-Kucingan" dengan Wartawan Usai Diperiksa 11 Jam Sebagai Tersangka

Nasional
Ketua TKD Sebut Prabowo-Gibran Punya Peluang Menang di DKI jika Berkaca pada 2019

Ketua TKD Sebut Prabowo-Gibran Punya Peluang Menang di DKI jika Berkaca pada 2019

Nasional
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, Gibran: Biar Dibahas di DPR

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, Gibran: Biar Dibahas di DPR

Nasional
Capres dan Cawapres Naik Panggung Berdua Saat Debat, tapi Hanya Satu yang Boleh Bicara

Capres dan Cawapres Naik Panggung Berdua Saat Debat, tapi Hanya Satu yang Boleh Bicara

Nasional
KPU Tampung Masukan dari Paslon soal Nama Panelis-Moderator Debat

KPU Tampung Masukan dari Paslon soal Nama Panelis-Moderator Debat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com