Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK Cerita tentang Kerja Sama Internasional Lewat #ceritaKPK

Kompas.com - 09/06/2017, 11:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kompas TV Suap-Suapan - #sentilanqalbu

Di satu sisi, koruptor dan uang bergerak sangat cepat.

Sehingga KPK kadang terlambat untuk mencegah dan menangkap koruptor,” ujar Laode.

Untuk menyiasati hal itu, KPK bekerja sama dengan badan-badan anti-korupsi di negara lain dalam bentuk kerja sama ‘agency to agency’.

KPK telah bekerja sama dalam bentuk ‘agency to agency’ misalnya dengan CPIB Singapore, FBI USA, SFO Inggris, ICAC Hong Kong, MACC Malaysia, CCDI, MoJ, and Supreme People of Procuratorate (SPP) China, Anti-Corruption Bureau Brunei, AFP Australia, NAZAHA Saudi Arabia dan lain-lain.

Kerja sama ‘agency to agency’ ini biasanya lebih efektif dan cepat prosesnya karena kedua lembaga sudah saling mengenal, sehingga proses birokrasinya bisa dipersingkat selama saling percaya (trust) telah terbangun dengan baik.

Ia memaparkan sejumlah kasus korupsi antar-negara yang ditangani KPK seperti INNOSPEC dan Garuda ditangani bersama antara KPK-CPIB Singapore dan SFO Inggris.

Kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin bahkan melibatkan lebih banyak negara karena ia melarikan diri ke sejumlah negara sehingga KPK harus bekerja sama dengan Interpol.

Kasus Gayus Tambunan tidak mungkin diselesaikan tanpa bantuan CPIB Singapore, dll,” ujar Laode.

Saat ini, Laode mengatakan, KPK masih menangani sejumlah kasus yang sedang diinvestigasi bersama (joint investigation) dalam bentuk ‘agency-to agency cooperation’.

Selain penanganan kasus, kerja sama internasional dimanfaatkan untuk bertukar pengalaman dan pendidikan, juga untuk meningkatkan kualitas SDM di KPK.

KPK juga menerima officers dari negara lain untuk menimba ilmu dan bertukar pikiran dengan staf-staf KPK.

Intinya, kerja sama internasional sangat dibutuhkan dalam pemberantasan korupsi karena uang & koruptor tidak mengenal territorial boundaries,” ujar Laode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com