Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Bedakan Agama dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kompas.com - 05/06/2017, 09:31 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat Indonesia untuk membedakan masalah iman dan kehidupan berbangsa-negara dengan prinsip saling menghormati dan menghargai.

"Agama apapun akan dianggap paling benar oleh pemeluknya, sebagaimana juga umat Islam, Muslim, agama Islam yang paling sempurna, tapi kalau berbicara tentang bangsa dan negara, harus kita bedakan, ada prinsip lakum diinukum waliyadii," kata Wapres saat berceramah usai Salat Tarawih di Masjid Indonesia Tokyo, Meguro, Tokyo, Jepang, Minggu malam (4/6).

Menurut Wapres, ayat Alquran Surat Alkafirun Ayat 6, "lakum diinukum waliyadiin" yang berarti "bagimu agamamu, bagiku agamaku" tersebut harus menjadi dasar semua umat Islam untuk menghormati pemeluk agama lain.

"Itu sudah jelas, di samping kita meningkatkan keimanan kita dengan beribadah kepada Allah SWT, kita juga harus menghormati pemeluk agama lain sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai satu saudara, Bangsa Indonesia," kata dia.

(Baca: Jokowi: Takdir Tuhan untuk Kita adalah Keberagaman)

Wapres juga menggarisbawahi bahwa umat Muslim harus ingat bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan damai melalui ulama dan para pedagang, tidak seperti di Timur Tengah, dan perdamaian itu harus dijaga selamanya.

"Kita di Indonesia, mayoritas Islam, Muslim, tapi berbicara tourism yang paling dikenal Bali, Borobudur, Hindu dan Budha, kalau di Timur Tengah saya kira sudah lebur itu, tapi di sini tidak, nah semangat ini yang harus kita pertahankan sendiri," kata dia.

"Kita tidak ingin seperti Irak, Suriah, Iran yang bertengkar terus dengan Arab Saudi, sehingga yang sering saya katakan Rasulullah hijrah ke Madinah supaya lebih damai, sekarang terbalik, orang-orang Arab hijrah ke Eropa untuk mencari kedamaian," lanjut JK.

(Baca: Survei SMRC: Hanya 9,2 Persen WNI Setuju Indonesia jadi Negara Khilafah)

Wapres RI bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla hadir di masjid yang terletak di dalam kompleks Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Meguro, Tokyo, beserta rombongan, antara lain Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif, Kepala Sekretariat Kantor Wakil Presiden Mohammad Oemar, Utusan Khusus Presiden Bidang Investasi Jepang Rahmat Gobel, dan Juru Bicara Wapres Husein Abdullah.

Masjid Indonesia Tokyo memiliki dua lantai yang dibangun di dalam kompleks Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) di Meguro, Tokyo, dengan biaya Rp 22,6 miliar yang berasal dari donasi masyarakat Indonesia, termasuk Wapres Jusuf Kalla.

Kompas TV Upacara peringatan hari Pancasila dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com