Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus Ada Jaminan Kesehatan Semesta pada 2019?

Kompas.com - 23/05/2017, 19:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan menjadi sebuah program asuransi kesehatan terbesar di dunia. 

Jika seluruh penduduk Indonesia ikut dalam program ini, maka pesertanya mencapai 250 juta.

Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Sigit Prio Utomo mengatakan, saat ini jumlah peserta BPJS Kesehatan baru mencapai sekitar 176 juta orang.

Artinya masih kurang sekitar 80 juta orang lagi untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau jaminan kesehatan semesta pada 2019. 

Apakah 80 juta orang yang belum masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan tidak terakses oleh pemerintah dan masuk sebagai kategori penerima bantuan iuran?

"Ada yang memang sudah sangat kaya. Yang bekerja di BUMN, misalnya, mereka ada yang mendapatkan layanan kesehatan terbaik," kata Sigit, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Menurut Sigit, karena sudah mendapatkan layanan kesehatan yang lebih tinggi dari manfaat yang diberikan BPJS Kesehatan, tak sedikit penduduk yang kondisinya baik secara ekonomi enggan menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Padahal, kepesertaan mereka sangat dibutuhkan untuk membantu peserta dari segmen lain dengan prinsip gotong-royong.

"Kita tetap harus mencapai universal coverage, kenapa? Sebab yang sehat ini harus menanggung yang miskin (PBI). Harus ada gotong-royongnya. Kaya, miskin, setengah miskin, semua harus menjadi peserta, agar (sumber dananya) cukup," kata Sigit.

Sementara itu, Kepala Departemen Manajemen Litbang, Grup Penelitian dan Pengembangan BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan, ada tiga mekanisme yang bisa dipilih dalam pengelolaan program JKN.

Mekanisme tersebut yaitu, meningkatkan iuran, mengurangi manfaat, atau menambah suntikan (PMN).

"Kami berharap tidak ada PMN lagi," kata Iqbal.

Kompas TV Peringati Hari Buruh dengan Aksi Donor Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com