Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kini Tak Lagi Bingung soal Naruto dan "Hokage Kedelapan"

Kompas.com - 07/05/2017, 12:51 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kini memahami maksud pertanyaan Yadian, seorang anak berusia 14 tahun yang disampaikan dalam program tanya jawab dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat YouTube.

Melalui video yang dikirimkan Yadian, Jokowi kini mengetahui apa yang dimaksud dengan Naruto.

"Terima kasih Yadian yang ganteng atas video kirimannya untuk #JokowiMenjawab. Sekarang saya jadi paham, apa itu hokage dan konoha," tulis Jokowi yang diunggah dalam akun Facebook @Jokowi, Sabtu (6/7/2017).

Sebelumnya, Yadian mengajukan pertanyaan mengenai hokage kedelapan dalam serial animasi Jepang (anime) Naruto.

"Pak, saya mau nanya. Siapakah yang menjadi hokage ke-8 di dalam anime Naruto?" ujar Yadian.

Jokowi ternyata tidak memahami, bahkan kebingungan saat mendengar "Naruto" atau istilah "hokage ke-8". Jokowi tersenyum geli mendengar pertanyaan nyeleneh Yadian.

Selanjutnya, dengan blak-blakan dia mengaku tidak tahu menahu mengenai film Naruto atau hokage yang ditanyakan anak itu.

Namun, Jokowi meminta Yadian membuatkan video yang bisa menjelaskan kepadanya apa yang dimaksud dengan Naruto atau hokage.

"Jadi tolong, buatin video lagi, jelasin ke saya hokage ke-8 itu tuh apa? Kemudian Naruto itu siapa?" kata Jokowi sambil tertawa.

Yadian pun merespons permintaan Jokowi. Melalui video pendek, dia menjelaskan bahwa dalam seri film animasi Jepang tersebut, Naruto merupakan tokoh ninja.

Sedangkan, hokage merupakan julukan yang disandang oleh pemimpin desa ninja (konoha) dalam dunia animasi film Naruto.

Menurut Yadian, Naruto adalah hokage ke-7 di Desa Konoha. Naruto adalah salah satu pemimpin yang membawa ketentraman, keamanan, kedamaian dan selalu mengutamakan kedisiplinan.

Yadian kemudian bertanya, apakah Jokowi sebagai Presiden dapat menjadikan Indonesia seperti saat Naruto memimpin Konoha. Dalam akun Facebook, Jokowi menjawab pertanyaan Yadian selanjutnya.

"Apakah saya mampu menjadikan negara kita seperti konoha dalam kepemimpinan Uzumaki Naruto yang tenteram, damai, alim, disiplin? Saya jawab Insya Allah. Dengan izin Allah dan kerja keras kita semua, pasti bisa," ujar Jokowi.

Di bagian akhir video, Jokowi juga merespons undangan Yadian untuk mengunjungi Pondok Pesantren Al-Khoirot di Malang, Jawa Timur.

"Saya pun berharap, semoga ada kesempatan ke sana," kata Jokowi.

(Baca juga: Ingin Dapat Sepeda dari Jokowi, Petani Ini Nekat Naik ke Panggung)

Lihat interaksi Jokowi dengan Yadian di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com