Bantahan lain diungkapkan Ketua Umum MKGR (ormas pendiri Partai Golkar), Roem Kono melalui keterangan tertulis.
Roem menegaskan partainya solid mendukung kepengurusan Novanto.
(Baca: Ini Alasan Golkar Pertahankan Novanto meski Terjerat Kasus E-KTP)
"Saya secara pribadi sudah mendapatkan informasi dari Sekjen Partai Golkar Pak Idrus Marham dan ormas sayap lainnya bahwa saudara Yorrys Raweyai telah membantah mengeluarkan statement seperti yang dimuat di media massa hari ini," tutur Roem.
"Pak Yorrys hanya mengatakan bahwa Partai Golkar harus siap dalam keadaan apapun di bawah kepemimpinan Bapak Setya Novanto," sambung dia.
Dukungan golongan muda
Di sisi lain, Tokoh Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia adalah salah seorang yang sepakat dengan Yorrys.
Menurut dia, apa yang sempat disampaikan Yorrys merupakan representasi sikap dan ekspresi dari sebagian besar pengurus DPP sejak Novanto disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.
Baru terbukanya sikap tersebut, kata Doli, disebabkan perkembangan kasus e-KTP yang begitu cepat.
Termasuk pernyataan sejumlah saksi yang semakin memperjelas dugaan keterlibatan Novanto.
"Saya dengan beberapa kawan di GMPG tentu merasa dapat dukungan dari sikap terbuka Bang Yorrys dan kawan-kawan di DPP, yang mudah-mudahan bisa diikuti pula sikap tegas dari dewan-dewan yang lain," ujar Doli.
"Termasuk dukungan dari DPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, dalam upaya penyelamatan partai," sambungnya.
Di ujung tanduk
Dengan sejumlah kasus hukum yang menggoyang sang Ketua Umum, banyak pihak meragukan elektabilitas Partai Golkar di Pemilu Legislatif 2019 mendatang.
Apakah Golkar di ujung tanduk?
Salah satu yang mungkin membuat elektabilitas Golkar sedikit tergerus adalah kekalahan di Pilkada DKI Jakarta.