Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, selama ini, chemistry antara Prabowo dan para pendukungnya di pilpres 2014 lalu memang masih terus berjalan dengan baik.
(baca: Politisi PDI-P: Pilpres 2019 Akan Lebih Ramai jika Prabowo Capres)
Apabila tetap dipertahankan, maka bukan tidak mungkin koalisi ini akan kembali bersatu pada pemilu presiden 2019.
"Polarisasi seperti di pilpres 2014 dan pilkada DKI 2017 bisa terulang di pilpres 2019," kata Pangi.
Kemenangan Anies-Sandi, lanjut Pangi, seharusnya bisa dijadikan momentum bagi Koalisi Prabowo meningkatkan kepercayaan diri.
Artinya, koalisi ini masih memiliki kekuatan dan bisa bangkit untuk melawan koalisi petahana di pilpres 2019.
Saat ini yang harus dipikirkan oleh kubu Prabowo cs adalah mencari dan mempersiapkan figur yang diusung sebagai capres dan cawapres.
"Prabowo masih seksi? Atau akan mengusung figur lain?" ucapnya.
Prabowo Capres Menguat
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sendiri mengakui wacana pencapresan Prabowo pada 2019, kembali menguat pascakemenangan Anies-Sandi.
"Ya, Insya Allah lah. Masyarakat dan kami mengharapkan Pak Prabowo sehat dan bisa maju untuk Pemilu 2019, karena saya kira kalau beliau terpilih ini akan membawa Indonesia lebih kuat dan terhormat," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Fadli menganggap, kemenangan pasangan Anies-Sandi menjadi tolok ukur bagi Gerindra untuk mencapreskan Prabowo.
Terlebih, ujar Fadli, Gerindra mampu memenangkan pasangan Anies-Sandi yang dukungan dananya tergolong minim.
Saat ditanya apakah Prabowo memang ingin kembali maju sebagai capres, Fadli menjawab, hal itu memang belum dinyatakan secara gamblang oleh Prabowo.
Namun, Prabowo sebelumnya sempat menyinggung Pilpres 2019 saat kampanye akbar Anies-Sandi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2017).