Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei CSIS: Usung Jokowi Jadi Capres 2019, PDI-P dan Golkar Raup Suara

Kompas.com - 13/09/2016, 21:30 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte mengatakan terdapat hubungan positif antara calon presiden pada pemilu 2019 dengan elektabilitas partai pendukung.

Hal dikatakan Philips berdasarkan hasil survei yang dilakukan CSIS. Dalam survei tersebut, CSIS memberikan pertanyaan hipotetikal terhadap responden yaitu, apakah responden akan memilih partai yang mengusung Jokowi dalam Pilpres 2019.

Philips menjelaskan, PDI-P mengalami kenaikan jumlah pemilih menjadi 45 persen bila mengusung Jokowi kembali pada Pilpres 2019. Saat disurvei, PDI-P miliki tingkat elektabilitas 34,6 persen.

"Ada kenaikan 10 persen lebih. Ada interkoneksi antara Pak Jokowi sebagai figur Presiden kalau dicalonkan lagi," kata Philips di kantor CSIS, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

(Baca: Golkar: Jokowi Bersedia Diusung atau Tidak Jadi Capres, Itu soal Lain...)

Menurut Philips, tingkat popularitas dan elektabilitas calon presiden akan pengaruhi tingkat elektabilitas partai. Sikap pemilih, lanjut Philips, dipengaruhi oleh pemilu serentak pada 2019.

Pertanyaan hipotetikal itu juga diajukan kepada partai pendukung pemerintah lainnya, yaitu Golkar. Hasilnya, 33 persen responden akan memilih Golkar bila mengusung Jokowi. Saat survei dilakukan, elektabilitas Golkar hanya 14,1 persen.

"Jadi siapapun yang dicalonkan akan mengerek suara partai. Partai salah mencalonkan Presiden, kemungkinan suaranya tidak akan naik atau cenderung turun," ucap Philips.

(Baca: Usung Jokowi Jadi Capres 2019, Golkar Krisis Tokoh yang "Menjual" Jelang Pilkada?)

Philips menilai keputusan Golkar dalam menyatakan dukungan terhadap Jokowi semenjak dini didasarkan pada kalkulasi elektoral. Terlebih, kata Philips, elektabilitas Jokowi naik dibanding tahun lalu dari 36,1 persen menjadi 41,9 persen.

Survei CSIS dilakukan dengan sampel 1.000 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Secara acak warga yang dipilih telah miliki hak pilih atau berusia 17 tahun ke atas.

Penarikan sampel sepenuhnya secara acak dengan mengunakan metode penarikan secara multi-stage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi dan memperhatikan karakter wilayah perkotaan dan pedesaan.

Pengumpulan data dilakukan pada 8-15 Agustus 2016 melalui wawancara tatap muka mengunakan kuesioner terstruktur. Hasil survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error 3,1 persen. Quality control terhadap hasil wawancara dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel.

Kompas TV Golkar Dukung Jokowi Maju Pilpres 2019? -Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com