Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Berhadapan dengan Pegulat Cilik...

Kompas.com - 13/04/2017, 20:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berhadapan dengan pegulat cilik saat melakukan kunjungan kerja di Cirebon.

Momen unik itu terjadi saat Presiden membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Sport Hall Bima, Jalan Karya Mulya, Kesambi, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).

Awalnya, Jokowi meminta anak penerima KIP yang berprestasi di bidang olahraga untuk maju ke depan. Jokowi ingin memberikan sepeda kepada mereka yang berprestasi.

Seorang pelajar perempuan pun tunjuk tangan. Presiden minta sang anak maju ke panggung.

"Ya, perkenalkan dulu namanya siapa," ujar Presiden.

"Naila Amelia. Panggilannya Naila," jawab sang anak itu.

"Kamu juara apa?" tanya Jokowi lagi.

"Gulat," jawab Naila, santai.

Mendengar jawaban Naila, Jokowi terkejut sembari melotot ke Naila.

"Hah? Apa?" tanya Jokowi dengan nada tidak percaya.

"Iya, gulat," jawab Naila lagi dengan santai.

Jokowi sempat memastikan beberapa kali bahwa jawaban Naila adalah gulat. Akhirnya, setelah percaya tengah berhadapan dengan pegulat cilik, Jokowi bertanya lagi.

"Sebentar, sebentar. Juara gulat kamu di tingkat apa?" tanya Jokowi lagi.

"Di tingkat kabupaten. Juara satu," jawab Naila.

Naila pun sempat mendapatkan tepuk tangan dan sorak riuh dari pelajar dan undangan lain yang hadir di dalam ruangan itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com