Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Terorisme, Pemerintah Perketat Proses Penerimaan Pencari Suaka

Kompas.com - 10/04/2017, 14:36 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu Kepala Misi International Organization for Migration (IOM) Mark Getchell di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).

Dalam pertemuan tersebut, Wiranto menegaskan bahwa Indonesia akan memperketat pemberian izin bagi para pengungsi yang mencari suaka di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyusupan kelompok teroris yang memanfaatkan arus pengungsi ke Indonesia.

"Tadi saya sampaikan pada mereka (IOM), saat ini dengan perkembangan terorisme yang marak dan menggunakan berbagai cara untuk bisa masuk ke negara sasaran, saya sampaikan bahwa kami akan lebih ketat lagi untuk melihat mereka (pencari suaka)," ujar Wiranto saat ditemui usai pertemuan.

Wiranto menuturkan, langkah yang diambil pemerintah tersebut berkaca pada serangkaian peristiwa teror yang marak terjadi di Eropa.

Menurut Wiranto, banyak anggota kelompok teroris seperi ISIS yang memanfaatkan arus pengungsi untuk bisa masuk ke negara-negara Eropa tanpa terdeteksi.

"Jangan sampai (pengungsian) dijadikan satu kegiatan untuk mereka bisa masuk ke Indonesia. Di eropa sering terjadi seperti itu ya, pengungsi yang disusupi ISIS dan lain sebagainya. Dan mereka paham itu," kata Wiranto.

Meski demikian, Wiranto memastikan bahwa Indonesia selalu mendukung kegiatan IOM walaupun Indonesia bukan negara tujuan pengungsian.

Indonesia, kata Wiranto, akan terus memfasilitasi pengungsi yang datang sebelum dialihkan ke negara ketiga atau dideportasi kembali ke negara mereka jika tidak memenuhi syarat sebagai pencari suaka.

"Saya menyatakan bahwa Indonesia akan terus mendukung kegiatan mereka walaupun Indonesia bukan merupakan negara tujuan dari pengungsi, tapi Indonesia selalu fasilitasi sebagai persinggahan sebelum dialihkan ke negara ketiga atau dideportasi kembali ke negara mereka kalau memang tak memenuhi syarat itu," tutur Wiranto.

"Mereka sangat berterimakasih bahwa Indonesia sangat responsif terhadap masalah itu dan kita akan lanjutkan kerja sama sebaik-baiknya," ucapnya.

Secara terpisah, Mark Getchell menuturkan, saat ini posisi Indonesia tidak lagi menjadi negara ketiga atau persinggahan sementara bagi para pengungsi.

Pengungsi yang datang ke Indonesia tidak lagi berupaya untuk menuju ke negara tujuan pengungsian seperti Australia.

"Imigran dan pengungsi datang ke Indonesia untuk diproses sebagai pengungsi. Mereka tidak mencoba untuk menuju ke Australia," kata Getchell.

Pada 2016, Pemerintah Australia mengungkap rencana baru yang keras terhadap pencari suaka yang datang ke negara itu dengan menggunakan perahu, yakni dengan melarang masuk seumur hidup.

Larangan visa seumur hidup ini akan diterapkan juga bagi mereka yang masuk sebagai turis, atas alasan bisnis, atau yang menikahi warga Australia.

Australia memindahkan pencari suaka yang datang menggunakan perahu ke pusat pemrosesan di Nauru dan Pulau Manus, Papua Nugini.

Bahkan jika terbukti sebagai pencari suaka, mereka dilarang untuk tinggal di Australia. Mereka bisa kembali ke negara asal, ditempatkan ulang di Manus atau Nauru, atau pergi ke negara ketiga.

Kompas TV Fenomena Baru Rekrut Teroris dari Sosial Media (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com