Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bantahan Setya Novanto Saat Namanya Terseret Kasus E-KTP

Kompas.com - 06/04/2017, 18:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

Kompas TV Muhammad Nazaruddin buka-bukaan dalam sidang kasus dugaan korupsi KTP elektronik.

4. Bantah beri pesan mendesak kepada terdakwa

Novanto membantah keterangan Diah yang mengaku pernah dibisiki pesan mendesak oleh mantan Ketua Fraksi Partai Golkar itu. Saat itu mereka bertemu di acara penalntikan ketua Badan Pemeriksa Keuangan.

Novanto meminta agar Diah menyampaikan pesan kepada Irman. Isi pesannya agar Irman memgaku tidak mengenal Novanto jika diperiksa KPK.

"Tidak pernah ketemu," kata Novanto.

(Baca: Setya Novanto Bantah Beri Pesan Mendesak melalui Sekjen Kemendagri)

Novanto beralasan, banyak orang yang ditemuinya dalam pelantikan itu.

"Anda mendekat dan minta dia supaya menyampaikan ke terdakwa 1 (Irman) agar bila ditanya, terdakwa 1 tidak pernah mengenal anda?" tanya hakim.

"Tidak pernah menyampaikan kalimat itu," kata Novanto.

5. Bantah berpesan kepada Ganjar agar "tidak galak" soal e-KTP

Mantan Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo mengaku pernah bertemu dengan Novanto di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Saat itu, mereka bersalaman dan Novanto sempat mrngatakan sesuatu. Novanto meminta agar Ganjar tidak galak-galak soal proyek e-KTP.

Saat dikonfirmasi, Novanto membenarkan pertemuan itu. Namun, ia membantah adanya ucapan tersebut.

(Baca: Kepada Ganjar, Setya Novanto Minta "Jangan Galak-galak soal E-KTP")

"Tidak benar saya sampaikan kata-kata itu di Bali," kata Novanto.

"Jadi Ganjar bohong?" tanya jaksa Irene.

"Kaget juga, karena ketemunya hal yang biasa saja," kata Novanto.

6. Bantah uang e-KTP ke Golkar

Novanto juga membantah adanya aliran uang ke Partai Golkar. Berdasarkan surat dakwaan, disebutkan bahwa Andi menyampaikan kepada Sugiharto bahwa dirinya akan membagi uang Rp 520 miliar ke sejumlah parpol dan anggota DPR RI.

Salah satu daftar penerimanya yaitu Partai Golkar sebesar Rp 150 miliar.

"Tidak pernah," kata Novanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com