Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perencanaan Pembangunan Perlu Pendekatan Budaya

Kompas.com - 05/04/2017, 21:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Perencanaan pembangunan untuk memacu kesejahteraan masyarakat tak bisa hanya berorientasi ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan perlu memakai pendekatan budaya.

"Pembangunan tak selalu berasosiasi dengan ekonomi semata. Isu ini setara dengan isu pembangunan ekonomi lainnya," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Soemantri Brodjonegoro, Selasa (4/4), di Jakarta, saat membuka seminar nasional bertema "Peran Kebudayaan dalam Pembangunan Nasional".

Seminar itu juga dihadiri sejumlah pelaku dan praktisi kebudayaan, antara lain Saur Marlina Manurung selaku pendiri Sokola Rimba, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, serta Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Melani Budianta.

Saur yang kerap dipanggil Butet Manurung mengatakan, upaya menghadirkan pendidikan bagi masyarakat adat umumnya dilakukan dengan perspektif bahwa mereka adalah kalangan yang harus dientaskan melalui pemberian baju, tinggal di rumah tembok, dan mendapat pendidikan formal. Itu menyebabkan program bagi masyarakat adat kerap tak sukses karena tak memperhatikan kebutuhan mereka.

Aktor pembangunan

Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami menegaskan, perumusan kebijakan pembangunan harus menyerap aspirasi masyarakat sebagai penerima manfaat dan aktor pembangunan. Pembangunan berorientasi ekonomi saja bisa mengingkari hak kebudayaan warga dan menciptakan marjinalisasi.

Sementara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun daerah dengan mengemas budaya sebagai daya tarik wisata. Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Yanuarto Bramuda, mereka menggali kekayaan budaya mulai seni, kuliner, dan potensi alam sebagai paket yang ditawarkan kepada turis.

Dalam lima tahun, mereka menekan angka kemiskinan dari 20,09 persen jadi 9,17 persen dan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara dari 12.500 jadi 77.100 orang, dan wisatawan domestik dari 45.000 menjadi 4,02 juta atau naik 8.833 persen.

Menurut Hilmar, RUU Pemajuan Kebudayaan bertujuan, antara lain, meningkatkan jumlah dan mutu pelaku budaya serta akses warga pada proses budaya. "Kita tak kurang uang, sumber daya, dan taman budaya, tapi tak ada yang mengurus." (ELD)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 April 2017, di halaman 12 dengan judul "Perencanaan Pembangunan Perlu Pendekatan Budaya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com