Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Instruksikan Pasokan Listrik Daerah Terjamin

Kompas.com - 19/03/2017, 20:49 WIB

MEMPAWAH, KOMPAS - Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar pasokan listrik di setiap daerah dapat terjamin supaya investor bisa berinvestasi dan membuka lapangan kerja. Presiden menginginkan pertumbuhan ekonomi daerah melebihi rata-rata nasional.

Perintah tersebut ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan yang menyertai Presiden Jokowi saat meresmikan delapan pembangkit listrik tenaga gas bergerak (mobile power plant) berdaya total 500 megawatt yang berlokasi di enam provinsi, Sabtu (18/3), di PLTG Bergerak Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

"Supaya pertumbuhan ekonomi daerah melebihi rata-rata nasional, pasokan listrik harus terjamin. Kalau tak disiapkan, bagaimana investor mau bangun hotel, pabrik, dan industri untuk membuka lapangan kerja bagi penduduk daerah," ujar Presiden Jokowi.

Terkait pembangkit yang diresmikan, Presiden juga meminta Jonan menjamin pasokan gas. Saat ini PLTG Bergerak Pontianak dioperasikan menggunakan minyak bakar (marine fuel oil/MFO) karena belum mendapat pasokan gas.

Delapan PLTG bergerak tersebut adalah PLTG Pontianak berdaya 4 x 25 MW, Jeranjang-Lombok (Nusa Tenggara Barat) berdaya 2 x 25 MW, Air Anyir-Bangka (Bangka Belitung) berdaya 2 x 25 MW, Suge-Belitung (Babel) berdaya 1 x 25 MW, Tarahan (Lampung) berdaya 4 x 25 MW, Nias (Sumatera Utara) berdaya 1 x 25 MW, Paya Pasir-Medan (Sumut) berdaya 3 x 25 MW, dan Balai Pungut (Riau) berdaya 3 x 25 MW. Semua PLTG bergerak tersebut sudah beroperasi pada Juli-Desember 2016.

PLTG Bergerak Pontianak yang berkapasitas 100 MW dapat menyediakan listrik bagi 120.000 pelanggan baru. Operasional tujuh PLTG bergerak lainnya juga untuk memenuhi kebutuhan daerah yang selama ini defisit pasokan listrik.

PT PLN (Persero) bekerja sama dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) membangun semua PLTG bergerak tersebut dalam waktu enam bulan sejak Presiden Jokowi meletakkan batu pertama pada semester I tahun 2016. Langkah ini dilakukan untuk memasok listrik bagi masyarakat dan investor di daerah dalam waktu singkat sambil menunggu pembangunan pembangkit listrik berkapasitas besar yang butuh waktu sekitar lima tahun.

PLTG bergerak dipilih karena berbahan bakar gas yang efisien dan bisa dipindahkan ke daerah lain begitu pembangkit listrik berkapasitas lebih besar selesai dibangun.

Presiden Jokowi menekan tombol sirene peresmian delapan PLTG bergerak tersebut didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Ignasius Jonan, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, dan Gubernur Kalbar Cornelis.

Pembangkit mangkrak

Presiden Jokowi menyempatkan diri meninjau PLTG Bergerak Pontianak yang terletak berdampingan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jungkat berdaya 2 x 50 MW dengan nilai proyek Rp 1,5 triliun yang dibangun pada 2009, tetapi tak kunjung selesai.

"Silakan diteruskan (PLTU Jungkat) supaya bermanfaat bagi masyarakat. Dikerjakan betul sehingga kapasitas nanti bisa maksimal. Jangan sampai diteruskan hanya untuk menutupi masalah. Ada yang hanya dicat baru, ada yang diberikan turbin, tetapi turbin lama. Jangan dipikir saya tidak tahu. Saya ini bekerja detail," kata Presiden Jokowi.

Pembangunan PLTU tersebut sedang dilanjutkan oleh PT PLN setelah melalui verifikasi Badan Pemeriksa Keuangan, pemeriksaan Kejaksaan Agung, dan pihak terkait lain. Presiden Jokowi berpesan agar pembangunan 34 pembangkit listrik yang mangkrak di seluruh Indonesia juga segera dilanjutkan sepanjang dari sisi hukum sudah beres dan tanpa penurunan spesifikasi proyek.

Sofyan Basir menjelaskan, PLN terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan investor yang meningkat. Penambahan pasokan daya listrik tidak dapat ditunda karena masyarakat memang sangat membutuhkan. (HAM)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Maret 2017, di halaman 1 dengan judul "Presiden Instruksikan Pasokan Listrik Daerah Terjamin".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com