Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Bambang Tri Biayai Sendiri Buku "Jokowi Undercover"

Kompas.com - 14/03/2017, 17:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, hingga penyidikan berakhir, disimpulkan bahwa Bambang Tri Mulyono membiayai sendiri buku yang ditulisnya, "Jokowi Undercover". 

Polisi menyatakan Bambang Tri sebagai pelaku tunggal dalam kasus dugaan penyebaran kebencian lewat buku tersebut.

"Sejauh ini diketahui Bambang membiayai sendiri pencetakan bukunya," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Martinus mengatakan, tidak ditemukan bukti adanya auktor intelektual di balik penulisan buku tersebut.

Padahal, sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meyakini ada pihak yang membantu Bambang dalam menyusun buku.

(Baca: Penulis Buku "Jokowi Undercover" Segera Disidang di Blora)

"Penyidik juga belum menemukan adanya dukungan dari pihak lain dalam peristiwa tersebut," kata Martinus.

Buku "Jokowi Undercover" dicetak sebanyak 300 eksemplar. Pencetakannya tidak dilakukan di industri percetakan, melainkan percetakan yang dicarinya sendiri.

Kapolri meragukan kemampuan Bambang untuk menulis buku tersebut. Bambang diyakini tak memiliki kemampuan melakukan penelitian dan riset karena tingkat pendidikannya yang rendah.

Isi buku Bambang juga tidak didukung dengan data dan referensi apapun.

Oleh karena itu, Tito meyakini ada yang membantu Bambang dalam menulis bukunya.

(Baca: Jokowi Angkat Bicara soal Buku "Jokowi Undercover")

"Kita akan dalami siapa yang menggerakkan, siapa yang mengajari dia," ujar Tito.

Selain itu, dalam buku itu terdapat fotometriks di mana Bambang menjajarkan foto seseorang dengan orang lain dan menjelaskan keterikatannya.

Padahal, kata Tito, ia tak memiliki kemampuan untuk menganalisis wajah.

Kompas TV Siapa Bambang Tri Mulyono Penulis Buku Jokowi Undercover
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com