Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika SBY Lebih Banyak Bicara daripada Jokowi...

Kompas.com - 10/03/2017, 08:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (9/3/2017) kemarin, mencatatkan sejumlah hal menarik.

Pertemuan keduanya lama dinanti, setelah sejak awal Februari lalu, SBY selalu mengungkapkan keinginannya bertemu Jokowi.

Dari sesi tanya-jawab seusai pertemuan, SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, berbicara lebih lama dibandingkan Jokowi.

Pertanyaan yang diajukan untuk SBY memang lebih banyak.

Catatan Kompas.com, Presiden Jokowi hanya bicara sekitar 2 menit 9 detik. Sementara, SBY berbicara 5 menit 16 detik.

Berikut kutipan saat tanya-jawab seusai pertemuan Jokowi dan SBY:

Jokowi: Ya seperti yang sudah sering saya sampaikan bolak-balik kan sudah saya sampaikan bahwa saya akan mengatur waktu untuk Beliau, Pak SBY. Dan hari ini, Alhamdulillah Beliau pas juga ada waktu, saya juga ada dan Beliau juga ada, maka kita janjian dan ketemu. Sudah.

Tanya (T): Apakah pertemuan ini memang sudah direncanakan?
Jokowi: Ya direncanakan tapi pas kadang-kadang saya ada waktu, Pak SBY waktu tidak ada. Beliau ada, saya pas barengan acara. Sekarang waktunya sekarang.

(Baca: Yang Berbeda dari Perte,uan Jokowi dan SBY...)

T: Apa topik pembicaraan dengan Pak SBY?
Jokowi: Ya berbicara banyak hal, baik yang berkaitan dengan politik nasional, baik yang berkaitan dengan ekonomi nasional, namanya diskusi kan banyak hal dan hal-hal yang lain-lainnya.

SBY: Saya juga bersyukur dan bergembira karena hari ini Beliau, Bapak Presiden kita bisa menyediakan waktu untuk sebuah pertemuan ini. Pertemuan ini sudah digagas dan dirancang cukup lama. Tapi Alhamdulillah hari ini berlangsung. Saya tadi mendengarkan Bapak Presiden, apa saja yang menjadi agenda Beliau, agenda nasional.

Saya juga mengucapkan selamat atas keberhasilan menjadi tuan rumah, baik kunjungan Raja Salman maupun IORA yang baru selesai. Ini menunjukkan bahwa Indonesia terus berperan di panggung internasional. Kami juga mendiskusikan bahwa negara ini harus semakin maju, negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika yang negara yang mengayomi semua. Komitmen Beliau samalah dengan komitmen saya komitmen para mantan presiden, ingin membangun negara dan ingin negara kita makin baik.

Sedikit memang karena jarang bertemu atau sudah lama tidak bertemu mungkin saja ada informasi-informasi yang tidak sepatutnya didengar, baik oleh Beliau atau saya sendiri. Tadi suasananya baik sekali karena dapat dijadikan sebagai ajang tabayun.

Dengan demikian seperti yang saya duga, Beliau tetap percaya bahwa seorang SBY itu juga ingin berbuat yang terbaik untuk negara ini, untuk pemerintahan Beliau. Saya juga demikian. Pak Jokowi juga ingin betul membangun negara ini.

Kalau seloroh saya, presiden ini hidupnya tidak tenang, kiri salah kanan salah, maju kena mundur kena. Dan itu saya sampaikan juga kepada Beliau, saya alami juga dulu ketika 10 tahun memimpin indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com