JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Hanura kini tengah mematangkan konsep pengawalan tempat pemungutan suara (TPS) jelang pelaksanaan pilkada serentak pada 15 Februari 2017.
Pembekalan dan pemantapan strategi diberikan secara internal bagi para saksi.
Ketua DPP Partai Hanura, Miryam S Haryani menuturkan, pembekalan pengetahuan dilakukan agar para saksi tak mudah dikelabui oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Khusus wilayah DKI, Partai Hanura nenyiapkan satu orang saksi di setiap TPS. Terlebih TPS yang dianggap rawan oleh Bawaslu, Kapolda, maupun analisis internal kami," ucap Miryam melalui keterangan tertulis, Senin (13/2/2017).
Terkait persoalan teknis di lapangan, kata dia, menjadi rahasia tim beserta saksi yang tak bisa dibocorkan.
Namun, Miryam memastikan bahwa Hanura sangat mendorong terlaksananya pilkada serentak yang jujur, aman, damai, bebas dan rahasia, khususnya di wilayah DKI Jakarta sebagai barometer utama perpolitikan Tanah Air.
"Kami sangat meyakini bahwa calon yang didukung oleh Partai Hanura akan menang satu putaran," kata dia.
Hal sama dilakukan terhadap daerah-daerah lainnya. Sebab, Hanura menargetkan kemenangan di 50 persen daerah yang akan melangsungkan pilkada.
Menurut dia, struktur partai mulai dari tingkat DPP, DPD, DPC, PAC, hingga ranting, sudah siaga di masing-masing daerah.
Berdasarkan laporan, kesiapan untuk mencapai 50 persen target tersebut sudah mencapai 98 persen.
"Kami optimis skenario yang kami siapkan akan berjalan dengan baik sesuai harapan," kata anggota Komisi V DPR itu.