Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Podium, Pelantang, dan Konsistensi SBY

Kompas.com - 09/02/2017, 16:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Gemuruh dukungan kader partai terdengar. Bersamaan dengan diulangnya ucapan terima kasih AHY seperti awal sambutannya, SBY bergerak ke samping panggung.

Didampingi Roy Suryo yang pernah menjadi pembantu SBY karena menggantikan Andi Mallarangeng yang terjerat kasus korupsi, SBY berbicara kepada pemain kibor.

Menyaksikan komunikasi singkat SBY dengan pemain kibor ini, Roy Suryo lantas bergerak ke sisi lain. Dengan kode jempol dan kelingking diacungkan, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini meminta pelantang untuk dipakai SBY.

Setelah memegang pelantang, SBY lantas berbicara sesaat setelah AHY berhenti. SBY mengaku ada yang memintanya menutup acara dengan menyanyikan satu lagu.

SBY lantas menyebut akan menyanyikan "Munajat Cinta" yang digubah refrain-nya seperti sambutan AHY tentang perlunya gubernur baru yang mencintai rakyat apa adanya.

Usai lagu ciptaan Ahmad Dhani itu dinyanyikan penuh oleh SBY, rangkaian acara peringatan hari lahir Partai Demokrat berakhir. Sudut-sudut JCC penuh dengan orang berpakaian biru yang berhamburan hendak pergi.

Dalam keriuhan orang berseragam yang hendak pergi itu, saya kembali ke kantor. Di perjalanan, saya membandingkan pengalaman sekitar 10 tahun lalu meliput SBY hampir setiap hari dengan pengalaman malam itu. SBY tidak banyak berubah. 

SBY yang tidak berubah

Apa yang tidak berubah? Tidak sulit menyebutnya.

Pertama, yang melekat pada SBY selama satu jam lebih beberapa menit yaitu podium. Podium yang dipakai SBY berpidato sama dengan podium yang dipakainya selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.

Saya tidak melihat bedanya selain logo yang melekat di depan podium. Jika dulu logo yang melekat adalah Garuda Pancasila, semalam logo yang melekat adalah logo Partai Demokrat yang mirip logo Mercedes Benz itu.

Kedua, pelantang. Podium di era Presiden ke-6 RI selalu melekat dengan pelantangnya. Malam itu, saya mendapati dua pelantang yang sama di podium itu.

Pelantang tambahan juga selalu disediakan seperti yang malam itu dipakai SBY menyanyi dan diberikan Roy Suryo.

Bedanya, jika di masa Presiden ke-6 RI, podium dan pelantang itu dibawa-bawa ke seluruh Indonesia dan dijaga oleh beberapa petugas khusus, malam itu saya tidak menemukan petugas khusus itu.

Saya hanya melihat Roy Suryo membantu memberikan pelantang ke SBY dan Roy Suryo pasti bukan petugas khusus itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com