Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Podium, Pelantang, dan Konsistensi SBY

Kompas.com - 09/02/2017, 16:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Ketiga, panggung. Sejak Pemilu 2004 dan terutama Pemilu 2009, setting panggung SBY selalu baik dan tersiapkan dengan baik. Siapa saja dan apa saja yang ada di panggung sudah diukur dampaknya.

Kesadaran visual dan rekaman kamera televisi membimbing kebiasaan yang sudah menjadi tradisi ini. Malam itu, saya medapati panggung yang kurang lebih sama dengan panggung SBY di Pemilu 2009.

Untuk urusan panggung ini, penatanya adalah orang-orang yang di Pemilu 2009 menyiapkan kampanye-kampanye SBY. Jika dicari bedanya adalah ketidakhadiran Choel Mallarangeng yang dalam Pemilu 2009 menjadi manajer kampanye SBY. 

Keempat, audiens. Penataan yang rapi dan posisi duduk audiens mengingatkan saya pada acara-acara SBY yang rapi.

Untuk kemeriahan sambutan audiens, diberikan bendera Merah Putih dan bendera Partai Demokrat untuk dikibar-kibarkan. Pernak-pernik yang menghadirkan kemeriahan ini tidak pernah absen di acara-acara SBY saat menjadi Presiden ke-6 RI.

Kelima, pidato. Harus diakui, SBY mahir menyampaikan berpidato. Setidaknya menyiapkan pidato yang panjang dan runtut.

Untuk membimbing sejumlah audiens agar bisa tetap mengikuti, disediakan teks yang tercetak dalam buku. Malam itu, pidato satu jam lebih beberapa menit itu tertuang dalam buku 35 halaman berjudul "Indonesia untuk Semua".

Keenam, masih terkait pidato adalah teleprompter. Tidak mudah mengingat pidato panjang. SBY saat menjadi Presiden ke-6 kerap menggunakan bantuan teknologi ini.

Malam itu, kebiasaan SBY saat menjadi Presiden dilakukan juga. SBY bisa berpidato dengan baik dan audiens bisa mengikuti secara terstruktur seperti yang sudah disiapkan di dalam buku.

Ketujuh, nyanyian. Tidak selalu SBY bernyanyi setelah berpidato. Namun, ketika masa kampanye dan momen-momen khusus, SBY memimpin dan menyumbangkan suara dengan bernyanyi.

Tidak heran karena menyanyi adalah kegemaran SBY. Beberapa album telah lahir di sela-sela kesibukannya yang luar biasa menjadi Presiden ke-6 RI. 

Jika dalam kampanye-kampanye sebelumnya saat masih menjadi Presiden ke-6 RI SBY menyertakan banyak artis termasuk menyanyikan lagu ciptaannya, malam itu SBY memilih solo dengan lagu orang lain.

SBY bernyanyi sendiri atas permintaan kader-kadernya. Lagu yang dipilih SBY adalah "Munajat Cinta" ciptaan Ahmad Dhani. Syair pembukanya menyayat hati, "Malam ini, Ku sendiri, Tak Ada yang Menemani..."

Kedelapan, fotografer kembar. Selama kegiatan itu semua, dua fotografer yang saling melengkapi mengabadikan kegiatan SBY dari dua sisi yang berbeda.

Untuk fotografer kembar ini juga tidak berubah seperti SBY yang tidak banyak berubah. Dua fotografer itu adalah dua fotografer yang menjadi fotografer pribadi SBY sejak 2004. 

Sambil mengingat banyak hal yang tidak berubah dari SBY yang setelah saya hitung jumlahnya delapan, perjalanan saya sudah mengantar saya kembali ke kantor. Saya tidak akan melanjutkan mengingat hal-hal lain yang tidak berubah dari SBY, Presiden ke-6 RI.

Oya, sebutan Presiden ke-6 RI untuk SBY juga tidak berubah dan tidak akan berubah meskipun akan ada presiden baru dan baru lagi, berkali-kali. Sebutan Presiden ke-6 RI juga jadi profil SBY di Twitter dengan pengikut lebih dari 9,5 juta akun. 

Ini sejumlah yang yang tidak banyak berubah dari SBY. Saya menyebutnya konsistensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com