Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Bantah Hubungan Indonesia-Australia Memburuk

Kompas.com - 08/02/2017, 15:14 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto membantah kabar memburuknya hubungan bilateral Indonesia - Australia pascakasus dugaan pelecehan Pancasila.

Hal tersebut dia ungkapkan saat menjawab pertanyaan seorang wartawan Australia pada pertemuan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2017).

"Hubungan itu tidak goyah. Memang ada insiden kecil, ada pernyataan perorangan tidak bertanggungjawab dan pemutusan kerja sama bidang bahasa, tapi tidak merusak hubungan kedua negara secara umum," ujar Wiranto.

(baca: Ini Penjelasan Australia kepada Menhan soal Dugaan Hina Pancasila)

Wiranto menuturkan, saat ini hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia dilandasi oleh kesamaan kepentingan.

Dia mencontohkan pertemuannya dengan Jaksa Agung Australia George Brandis saat Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017) lalu, menjadi bukti adanya kerja sama kedua negara yang terus dijalin.

Dalam pertemuan tersebut, kata Wiranto, kedua negara menyepakati kerja sama dalam upaya pemberantasan terorisme.

"Hubungan kedua negara diwarnai dengan persahabatan yang kuat. Memang ada pasang surut, tapi tidak membuat jadi putus. Selalu ada kepentingan bersama. Presiden pada 26 Februari juga akan ke Australia," ucapnya.

(baca: Surati Panglima TNI, Militer Australia Minta Maaf)

Selain itu, Wiranto juga mengapresiasi pertemuan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dengan Kepala Staf Angkatan Darat Australia Angus Letnan Jenderal Angus Campbell yang diadakan hari ini.

Pertemuan tersebut diadakan terkait hasil investigasi pihak Australia atas dugaan pelecehan Pancasila.

Namun, Wiranto mengaku belum menerima laporan atas hasil investigasi tersebut.

Dia mengatakan, langkah pemerintah soal kelanjutan kerja sama di bidang bahasa menunggu laporan dan usul dari Panglima TNI.

"Saya apresiasi pertemuan Panglima TNI dengan pihak tentara Australia. Keingian investigasi sangat positif. Kita dengar investigasi dulu baru pemerintah bikin keputusan. Kita tunggu saja. Panglima bisa mengusulkan apa yang harus dilakukan setelah itu," tuturnya.

(baca: Gatot Nurmantyo: Militer Australia Akan Sampaikan Maaf ke TNI)

Halaman:



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com