Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pascal S Bin Saju
Editor

Wartawan, mendalami isu-isu internasional dan penyuka Sepak Bola

Apa Jadinya jika Pemimpin “Baper”?

Kompas.com - 06/02/2017, 11:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Kelola emosi

Dalam konteks yang lebih luas, bisa dikatakan orang yang mampu mengelola perasaan (emosi) adalah orang arif, bijak, dan pandai mengendalikan emosi dan mengungkapkannya dalam berbagai situasi.

Di sini bisa kita katakan, perasaan atau emosi sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk jika dikelola dengan baik. 

Aristoteles dalam The Nichomacean Ethics, karya terbaiknya tentang etika atau kebajikan dan karakter moral, menyebut, bukan emosionalitas yang menjadi masalah.

Menurut filsuf Yunani ini, masalahnya adalah bagaimana kita bisa mengekspresikan dan mengendalikan semua jenis emosi dan menguasainya dengan cara-cara yang cerdas. Nafsu sekalipun jika dilatih dengan baik akan membuahkan kebijaksanaan.

Etika Nikomakea tersebut memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku baik dan mengembangkan watak yang baik pula.

Aristoteles menekankan pentingnya konteks dalam perilaku etis dan kemampuan dari orang yang baik untuk mengenali langkah terbaik yang perlu diambil.

Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran.

Menurut JE Prawitasari, pakar dari UGM Yogyakarta, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia (Prawitasari,1995).

Para filsuf juga mengemukakan bermacam-macam emosi. Salah satunya filsuf kelahiran Perancis, Rene Descrates (Maret 1596-Februari 1650) mengatakan, emosi terbagi atas hasrat, benci, sedih atau duka, heran, cinta, dan kegembiraan.

Kembali ke baper! Mengingat baper bisa dialami oleh siapa saja, lantas bagaimana jika pemimpin negara, tokoh yang pantas disebut bapak – baik mantan atau sedang berkuasa – mengalami baper.

Dampaknya bisa buruk. Kondisi yang muncul adalah hawa negatif dan membuat kita tidak produktif atau kontraproduktif di dalam medan pembangunan bangsa yang besar dan bermartabat.

Apalagi jika baper berbuntut pada upaya politisasi atas berbagai isu kebangsaan lainnya yang sebenarnya bisa disikapi dengan dialog yang arif dan bijak agar menyejukkan hati rakyat.

Rasanya tidak elok jika pemimpin, yang diharapkan mampu mengelola perasaan dengan baik justru malah baperan; mereka jadi pergunjingan dan cemoohan publik serta di-bully di media sosial.

Kita membutuhkan pemimpin yang tidak berkutat pada kepentingan diri sendiri, yang membangun komunikasi dengan kelompok, golongan, atau tokoh lain semata hanya untuk kepentingan pribadi.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sedang berusaha bangkit untuk maju dan berkembang bersama-sama melampaui sekat-sekat sosial.

Mari kita bangkit untuk kemajuan, berlomba-lomba berkarya dan mencipta untuk menjangkau bulan, menjelajahi dirgantara, dan menemukan teknologi baru demi kemaslahatan kita bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com