Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari berpendapat serupa. Ketika para anggota DPD yang bergabung dengan parpol tersebut nantinya bertujuan menjadi anggota DPR, tujuan penguatan DPD belum tentu bisa menjadi lebih kuat.
Alasannya, tujuan mereka saat itu adalah memperjuangkan tujuan parpol.
"Begitu jadi anggota DPR RI, yang berjalan adalah logika partai," ucap Qodari.
Upaya penguatan DPD bisa menjadi semakin tergerus. Alih-alih memperkuat, justru bisa memperlemah upaya tersebut.
Ia bahkan mengusulkan agar DPD dilebur saja dengan DPR. Sehingga DPR nantinya dihuni oleh orang-orang dari unsur parpol dan unsur independen.
"Kondisi sekarang ini, kita menggapai cita-cita kosong (penguatan DPD). Karena realitasnya DPD sekarang ini sudah cita rasa parpol. Jadi kalau diperkuat ya enggak mengubah situasi dan kondisi," tuturnya.
Sementara itu, Anggota DPD RI Intsiawati Ayus mengakui bahwa hijrahnya puluhan anggota DPD ke parpol bertentangan dengan semangat dibentuknya DPD sebagai perwakilan daerah, bukan perwakilan politik.
Hal itu, menurut dia, dapat menjadi bahan introspeksi dan evaluasi sebab cita rasa parpol nantinya juga akan sangat kental pada saat MPR bersidang. Adapun MPR terdiri dari anggota-anggota DPR dan DPD.
"Ini mengangkangi sejarah berdirinya DPD. Esensinya adalah keterwakilannya. DPD keterwakilan daerah, DPR keterwakilan politik," ujar Intsiawati.
Namun, ia tetap mendukung adanya upaya penguatan lembaga DPD. Intsiawati berharap, kondisi saat ini bisa dimanfaatkan untuk mencapai cita-cita penguatan DPD.
"Ini sebagai revolusi saja. Nanti (Hanura) akan menjelma satu parpol yang bercita rasa daerah. Ini kami tuntut dari anggota-anggota DPD yang hijrah ke sana," ucapnya.
"Yang jelas (anggota DPD) hijrah ke partai, bagi saya ini adalah celah untuk penguatan," sambung dia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.