Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jokowi Cukur hingga Miliarder Baru Ade Iskandar, Ini Berita Menarik yang Sayang Dilewatkan

Kompas.com - 17/01/2017, 06:43 WIB

1. Kagetnya Bagas Saat Jokowi Tiba-tiba Datang Minta Cukur...

Sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden memasuki tempat pangkas rambut Hunky-Dory, di Jalan Salak No 6, Bogor, Sabtu (14/1/2017) pukul 11.00 WIB.

Para anggota Paspampres itu membawa kabar gembira.

Presiden Joko Widodo berencana mencukur rambutnya di Hunky-Dory.

Bagas Gumilang, sang pemilik tempat pangkas rambut atau barbershop, langsung meminta para pegawainya bersiap.

Ia langsung menunjuk tukang cukur terbaiknya, Jamal, untuk memotong rambut orang nomor satu di negeri ini.

"Saya awalnya kaget, tetapi saya langsung briefing pegawai saya supaya bisa memberikan pelayanan terbaik kepada Presiden," kata Bagas, menceritakan pengalamannya kepada Kompas.com, Senin (16/1/2017).

Saat Bagas dan para pegawainya bersiap, Paspampres juga melakukan berbagai persiapan dengan mengecek dan mensterilkan ruangan.

Simak kisah selanjutnya di sini. 

 

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat berada di DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).

2. Guru-guru dan Bekas Musuh yang Membekas di Hati Ahok

Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan, saat ini banyak pendukungnya yang merasa takut. Soalnya, mereka diserang karena membela seorang calon gubernur yang berbeda agama dari mereka.

"Saya mengerti sekali penderitaan Bapak dan Ibu, gara-gara mau pilih Ahok. Wah, semua nyerang Bapak Ibu, kenapa gubernur musuh Islam didukung?" kata Ahok ketika menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jalan Taman Patra X, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).

Saat itu, Ahok mencoba menguatkan para relawannya dengan membahas sebuah buku berjudul A Man Called Ahok. Buku tersebut merupakan kumpulan tweet seorang pendukung Ahok di Twitter, dengan nama akun @kurawa, tentang kisah Ahok di Belitung.

Buku tersebut memuat banyak testimoni mengenai Ahok dari para guru, sahabat, hingga bekas musuh Ahok. Ahok menceritakan kembali beberapa kisah itu kepada para relawan.

Ahok memiliki guru bernama Bondet. Dulu, gurunya tersebut sering diberi beras oleh ayahnya. Suatu ketika, adik perempuan Ahok, Fifi, dan temannya satu kelas berselisih dengan kelas lain.

Ibu Guru Bondet menghukum mereka sekelas, termasuk Fifi, dengan hukuman tidak naik kelas.

Ahok mengatakan, Bondet menerapkan prinsip, siapa pun harus dihukum, meskipun itu adalah anak orang kaya yang memberinya beras tiap bulan.

Simak cerita selanjutnya di sini.

Baca juga: Cerita @kurawa ke Belitung, Cari Bukti soal Penodaan Agama oleh Ahok 

 

- Serpihan pesawat EgyptAir yang diunggah akun Facebook Juru Bicara Militer Mesir Mohamed Samir Abdel Aziz Ghoneim.

3. Pesawat EgyptAir Jatuh karena iPhone Meledak di Kokpit?

Penyelidik kecelakaan EgyptAir dengan nomor penerbangan MS804 yang jatuh di Mesir pada Mei 2016 lalu mencurigai iPhone dan iPad sebagai sumber api di dalam kokpit. Kedua perangkat itu diduga meledak saat di udara.

Dugaan itu muncul berdasarkan dua bukti, yakni rekaman kamera CCTV saat Airbus A320 EgyptAir parkir di Bandara Charles de Gaulle, Paris, dan pesan komputer Aircraft Communications, Addressing, and Reporting System (ACARS) di pesawat yang dikirim sebelum jatuh.

Rekaman CCTV di bandara Paris menunjukkan bahwa sebelum MS804 berangkat, di jendela sebelah kanan pesawat, kopilot tampak meletakkan berbagai benda di atas panel instrumen (dashboard).

Benda-benda itu antara lain iPhone 6S, iPad Mini 4, dan empat botol parfum yang dua di antaranya adalah botol aerosol.

Benda-benda itu berada di atas panel instrumen di hadapan kopilot, dan berada dekat dengan jendela sebelah kanan.

Bukti kedua adalah pesan ACARS yang pertama muncul saat pesawat dalam kondisi kritis.

Baca selengkapnya di sini.

 

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni saat mengikuti debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

4. Ini Data BPS soal Warga Miskin yang Disebut Agus Jumlahnya Meningkat

Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan tidak akan membangun Jakarta dengan menggusur apabila dia terpilih pada Pilkada DKI 2017. Sebab, menurut Agus, penggusuran akan meningkatkan kemiskinan.

Agus menyampaikan hal tersebut dalam debat pertama cagub-cawagub pada Jumat (13/1/2017).

"Dengan tegas, saya mengatakan, kami akan membangun, menata Jakarta tanpa menggusur. Mengapa? Terbukti, penggusuran hanya akan meningkatkan kemiskinan, urban poverty meningkat secara tajam, mereka kehilangan segalanya, they lost everything," ujar Agus.

Selain kehilangan tempat tinggal, Agus menyebut, warga yang digusur juga kehilangan mata pencaharian mereka. Namun, Agus tidak menyebutkan data terkait peningkatan kemiskinan tersebut. Apakah Agus benar?

Simak berita selanjutnya di sini.

 

KOMPAS.com/RENI SUSANTI Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan.

5. Kuasa Hukum FPI Minta Penangguhan Penahanan, Ini Kata Kapolda Jabar

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan menyerahkan sepenuhnya kewenangan penangguhan penahanan terhadap 12 tersangka kasus perusakan dan pembakaran Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, kepada penyidik Polres Bogor.

"Kalau tidak perlu, tidak usah. Kalau perlu, ya nanti silakan karena itu kewenangan penyidik," ucap Anton, di Bogor, Minggu (15/1/2017).

Menurut Anton, saat ini para tersangka masih ditahan di Mapolres Bogor, termasuk lima orang di antaranya yang masih di bawah umur.

Terkait bantahan FPI mengenai pelaku penyerangan Sekretariat GMBI, Anton menyebut bahwa kebenaran akan terungkap sesuai bukti-bukti yang ada di lapangan.

Baca selengkapnya di sini. 

Baca juga: Kuasa Hukum FPI Minta Penangguhan Penahanan 12 Tersangka 

 

GRAHAM STUART/AFP Luis Milla memimpin tim nasional Spanyol saat melawan Jepang pada partai pertama Olimpiade London 2012, 26 Januari 2012.

6. PSSI Segera Konfirmasi Luis Milla Jadi Pelatih Timnas?

Eks pemain Barcelona dan Real Madrid, Luis Milla, menjadi unggulan utama untuk menangani tim nasional (timnas) Indonesia.

Nama Milla sebagai kandidat pelatih sudah diketahui melalui penuturan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi pada Kongres Tahunan di Bandung, Minggu (8/1/2017). Calon lainnya adalah Luis Fernandez.

Setelah satu pekan berlalu, PSSI pun telah menetapkan pilihan, tetapi masih enggan merilis nama.

"PSSI sudah mengerucutkan ke satu nama. Kami akan mengumumkan pada Rabu (18/1/2017) atau Kamis (19/1/2017)," tutur Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono kepada Kompas.com, Minggu (15/1/2017).

Baca selengkapnya di sini.

 

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Massa Front Pembela Islam melakukan longmarch dari Masjid Al-Azhar menuju ke Mabes Polri di Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017). Mereka menuntut agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dari jabatannya karena dianggap membiarkan pecahnya kerusuhan antara FPI dan LSM GMBI di Bandung, Jawa Barat pada pekan lalu.

7. Soal Tuntutan Demonstran, Ini Komentar Polri

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto mengatakan, sebanyak 17 perwakilan peserta demo menemui perwakilan Polri untuk menyampaikan tuntutan.

Setidaknya ada lima poin yang disampaikan dalam audiensi selama satu jam itu.

"Mereka minta agar Polda Jawa Barat jangan ada pembiaran indikasi adanya ormas yang melakukan tindakan anarkistis," ujar Rikwanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Tuntutan ini merujuk pada bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung, Jawa Barat, pada pekan lalu.

Rikwanto mengatakan, perwakilan pengunjuk rasa itu menduga adanya pelanggaran hukum oleh GMBI, tetapi dibiarkan oleh petugas.

Perwakilan tersebut juga menganggap polisi pilih kasih terhadap laporan yang diterima.

Baca selengkapnya di sini. 


Baca juga:
Satu Jam Bertemu, Ini Hasil Audiensi Polri-Perwakilan Demonstran 
Rizieq Shihab Dilaporkan ke Polisi untuk Kali Ketiga 

 

CHANGI AIRPORT Ade Iskandar Roni menjadi miliarder dadakan usai memenangkan 1 juta dollar Singapura (Rp 9,3 miliar) dari lucky draw di Bandara Changi.

8. Inilah Ade Iskandar, Pemenang Rp 9,3 Miliar dari Bandara Changi

Pada Oktober 2016, Ade Iskandar Roni menyambangi Singapura untuk kali pertama. Dia melakukan traveling bersama seorang kawannya. Sebelum pulang ke Tanah Air, Ade membeli kaus Adidas seharga 50 dollar Singapura (Rp 466.000) di Terminal 3 Bandara Changi.

Itu adalah jumlah minimal bagi pengunjung Bandara Changi untuk mengikuti lucky draw bertajuk "Be a Changi Millionaire". Tak disangka-sangka, Ade memenangi lucky draw tersebut dan mendapatkan 1 juta dollar Singapura. Jumlah tersebut, jika dirupiahkan, setara Rp 9,3 miliar.

"Saya sangat senang sekaligus gugup. Saya hampir tak percaya," tutur Ade (39), seperti dilansir The Straits Times, Minggu (15/1/2017).

Ade adalah pria yang bekerja sebagai procurement di sebuah perusahaan telekomunikasi di Jakarta. Pria tersebut memiliki lima anak. Ketika ditanya hal apa yang akan dilakukan Ade dengan uang sebanyak itu, dia menjawab ingin membawa keluarganya sebanyak 30-40 orang ke Tanah Suci.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com