Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hal yang Membuat Dinasti Politik Kental Perilaku Koruptif

Kompas.com - 13/01/2017, 16:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz meyakini bahwa politik dinasti di suatu daerah kental dengan korupsi.

 

Menurut dia, ada dua faktor yang memicu perilaku koruptif pada praktik dinasti politik

Faktor pertama yakni motivasi untuk menguasai dan melanggengkan posisi politik di daerah. "Itu jadi alat bagi dinasti untuk mengakses dan menguasai sumber daya ekonomi," ujar Donal di sekretariat ICW, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

 

Menjadi pejabat membuat seseorang bisa dengan mudah mengakses sumber daya ekonomi. Semisal, sektor barang dan jasa, perizinan tambang atau alih fungsi hutan. 

(Baca: Kasus Korupsi di Klaten dan Banten Dianggap Contoh Sempurna Dinasti Politik)

Kedua, kata Donal, dinasti politik butuh dana besar untuk merawat kekuasaan dan jaringan. Baik di partai maupun organisasi masyarakat.

"Dinasti politik punya ongkos politik yang tinggi karena punya dinasti juga di partai politik," kata Donal.

Setidaknya ada enam kepala daerah yang ditangkap KPK yang dianggap bagian dari dinasti politik di daerah.

Seorang di antaranya adalah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kerabatnya tersebar sebagai pejabat di eksekutif maupun legislatif.

Lalu, Wali Kota nonaktif Cimahi Atty Suharti yang merupakan tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan Pasar Atas Cimahi.

Ia ditangkap KPK bersama suaminya, M Itoc Tochija yang merupakan Wali Kota Cimahi periode sebelumnya.

(Baca: Dinasti Politik Berpotensi Terjadinya Jual Beli Jabatan)

Selain itu, dinasti politik juga terdapat di Klaten. Kepemimpinan di kabupaten tersebut tak pernah lepas dari pasangan suami-istri sejak tahun 2000.

Bupati Klaten Sri Hartini merupakan istri dari mantan Bupati Klaten periode 2000-2005, Haryanto Wibowo. Haryanto digantikan oleh Sunarna dengan Sri Hartini sebagai wakilnya.

Uniknya, Sunarna merupakan suami dari Sri Mulyani, wakil dari Sri Hartini saat ini.

Contoh lainnya, yaitu mantan Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais, dan mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin.

Kompas TV Minimnya Dinasti Politik di Daerah Munculkan Calon Pemimpin Muda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com