Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Komarudin: "Emangnya" Saya Sekarang Pengangguran?

Kompas.com - 26/12/2016, 07:29 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ade Komarudin menegaskan bahwa dirinya ikhlas melepas jabatan Ketua DPR RI. Ia pun mengaku hingga kini belum pernah memikirkan menempati jabatan lain jika ditawari.

Menurut pria yang disapa Akom itu, sejak di bangku sekolah dasar dia sudah bercita-cita menjadi politisi.

Karena itu, posisi yang pernah diembannya sebagai ketua DPR dinilai sudah cukup menjadi puncak karier baginya, meskipun hanya 11 bulan menjabat.

"Saya pengalaman di legislatif, enggak ada pengalaman di tempat lain," ujar Ade di kediaman dinasnya di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (25/12/2016).

"Jadi kalau ada tawaran di tempat lain saya pasti timbang-timbang benar apakah saya mampu atau tidak, membawa kemaslahatan atau tidak," kata dia.

Ia sekaligus menampik isu bahwa ia ditawari jabatan di Kantor Staf Presiden.

"Kasihan juga Teten (Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki). Enggak ada itu. Kasihan juga Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo). Saya terus terang saja tidak berpikir seperti itu. Emangnya saya sekarang pengangguran? Kan enggak juga, masih anggota DPR. Mudah-mudahan enggak dipecat," ujarnya.

Saat ini, Setya Novanto kembali menempati jabatan Ketua DPR. Saat disinggung apakah ada deal politik untuk jabatan tertentu berkaitan dengan pencopotan Ade, ia mengaku enggan membicarakan soal bagi-bagi "kue".

Bagi tugas

Ade juga menyinggung perihal percakapannya dengan Novanto pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Baik Ade maupun Novanto sama-sama maju sebagai calon ketua umum. Namun, Ade akhirnya mundur hingga Novanto terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Saat itu, kata Ade, Novanto menawarkan bagi-bagi tugas.

"Pak Nov mengatakan kepada saya dan ada saksi Pak Ical (Aburizal Bakrie). 'Beh, bagi tugas, kita. Babeh urus DPR, saya urus Golkar'. Saya tidak minta, itu kalimat keluar dari beliau," ujar Ade menirukan pernyataan Novanto saat itu.

(Baca juga: Ade Komarudin: Sampai Wafat Saya Akan Tetap di Partai Golkar)

Aburizal yang menjabat Ketua Dewan Pembina Partai, kata Ade, saat itu mengatakan akan menjaga komitmen tersebut.

"Saya katakan, Pak Nov enggak apa-apa walau Anda waktu itu bicara begitu tapi faktanya seperti ini. Kita enggak boleh menyesali ini. Saya ingin apa yang kita perbuat membawa kemaslahatan bagi umat dan negara," tuturnya.

Namun, setelah banyak hal yang dilalui, ia mengakui hubungan pribadinya dengan Novanto tetap baik.

"Pribadi enggak ada masalah. Yang pasti, saya tidak pernah dan tidak mau bicara soal bagi-bagi kue. Jangan-jangan kuenya fatamorgana juga," kata pria asal Purwakarta itu.

Ade menganggap, kejadian yang menimpanya adalah "warna" dalam perjalanan karier politiknya.

"Saya menyiapkan diri jadi politisi sejak kecil. Sudah biasa kalah dan menang. Mungkin saya enggak ada rasa lagi pada saat kalah dan menang. Dianggapnya mungkin saya mati rasa," ujar Ade.

"Tapi saya masih manusia, artinya masih belum mati rasa. Tapi saya bisa bersikap karena saya sudah terlatih. Ikhlas, rapopo. Gusti Allah ora sare (tidak tidur), saya percaya," kata dia.

(Baca juga: Ade Komarudin: Aku "Rapopo")

Kompas TV Dicopot dari Ketua DPR, Ini Langkah Ade Komarudin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com