Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi untuk Empat Partai Pengusung Ahok

Kompas.com - 17/11/2016, 21:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Setya Novanto menghadiri panggilan Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (17/11/2016) siang.

Menurut Novanto, Presiden menyampaikan pesan kepada empat partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat.

Empat partai itu yakni Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Hanura.

(Baca: Surya Paloh dan Setya Novanto Bertemu di DPP Golkar)

"Beliau (Presiden) menyampaikan Partai Golkar dan lainnya agar menjaga suasana damai, suasana yang betul-betul memberikan arti buat kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa demi kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (17/11/2016).

Sebab, kata Novanto, Presiden berharap dengan situasi politik damai yang tetap terjaga, perekonomian Indonesia stabil.

"Supaya masyarakat kita tenang dan tentu diharapkan pihak-pihak investor asing nyaman untuk investasi di Indonesia," lanjut Novanto.

(Baca: Selain Prabowo, Jokowi Juga Undang Novanto ke Istana Bahas Kasus Ahok)

Usai bertemu Jokowi, Novanto menjamu Paloh di Kantor DPP Partai Golkar. Sejumlah persoalan dibahas dalam pertemuan tersebut. 

Di antaranya, proses hukum yang mendera Ahok dan pesan presiden yang disampaikan pada Novanto. 

Kompas TV Ahok Yakin 3 Parpol Pendukung Tetap Konsisten

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com