Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Perkara Ahok dan Duka Jokowi, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 16/11/2016, 09:42 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menaruh perhatian atas keberadaan para teroris anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini terusir dari Suriah dan Irak.

Ada potensi mereka akan kembali ke negara asal, lalu berulah di sana. Menurut Duterte, jika hal itu terjadi di Filipina, dia akan mengorbankan aspek hak asasi manusia (HAM) demi memastikan keamanan rakyatnya.

Duterte, Senin (14/11/2016) kemarin, di Manila, menyebut, Provinsi Mindanao, Filipina selatan, sudah menjadi sarang pemberontakan dan bandit.

Dia khawatir dengan ancaman terorisme dan perusuh yang masuk, mereka bisa memanfaatkan rasa tidak aman yang tercipta di tengah warga.

"Setelah teroris dari Timur Tengah, yang terusir dari kawasan itu, mereka akan mengembara ke tempat lain dan akan datang ke sini. Kita harus menyiapkan diri untuk itu," kata Duterte saat berpidato di hadapan lembaga penegak hukum.

"Ingat, mereka tidak memiliki sedikit pun penghargaan pada hak asasi manusia, percayalah. Saya tidak akan membiarkan rakyat saya dibunuh demi hak asasi manusia, itu omong kosong," kata dia

Baca beritanya selengkapnya di sini.

5. Google Blokir Iklan di Situs Berita Palsu

Google Google Doodle tanggal 23 September 2016 berupa rangkaian slideshow gambar untuk memperingati ulang tahun ke-99 Rodolfo Guzman Huerta alias El Santo
Raksasa-raksasa internet seperti Facebook, Google, dan Twitter banyak disalahkan karena dinilai membantu menyebarkan informasi palsu yang berujung pada kemenangan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Menanggapi tudingan tersebut, awal pekan ini Google mengumumkan rencana untuk memblokir tayangan iklan dari jaringan AdSense miliknya di situs berita yang menayangkan informasi palsu atau hoax.

“Ke depan, kami akan membatasi penayangan iklan di laman-laman yang memalsukan atau menyembunyikan informasi mengenai penerbit, konten penerbit, atau tujuan utama dari properti web dimaksud,” tulis Google dalam sebuah pernyataan yang dirangkum KompasTekno dari Reuters, Selasa (15/11/2016).

Dalam menyortir situs yang dinilai menayangkan berita palsu, Google akan menerapkan evaluasi dengan kombinasi tim manusia dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Kecerdasan buatan ini mampu belajar ciri-ciri situs berita palsu sehingga makin mempercepat proses penyaringan.

Tidak dijelaskan lebih lanjut soal bagaimana Google akan mengimplementasikan kebijakan baru tersebut.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com