Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Diberi Penjelasan soal Alutsista Kopassus yang Mematikan

Kompas.com - 10/11/2016, 11:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mendapatkan penjelasan tentang mematikannya alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Penjelasan itu disampaikan salah satu perwira Kopassus, Mayor Romadhoni, sebelum Presiden memberikan pengarahan kepada 1.720 personel Kopassus di Lapangan Markas Kopassus, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016) pagi.

Begitu Presiden memasuki area lapangan, Mayor Romadhoni kemudian menghampiri Jokowi dan meminta izin untuk menjelaskan alutsista yang digunakan Kopassus.

(Baca: Jokowi Tabur Bunga di Makam Para Pahlawan Ini)

Jokowi mendapatkan penjelasan soal profil para prajurit Kopassus, mulai dari tim penerjun, penyelam, penyusup, penjinak bahan peledak, hingga tim satwa.

Khususnya, penjelasan diberikan untuk profil personel Satuan 181 Penanggulangan Teror yang sangat efektif melumpuhkan musuh.

"Prajurit Satuan 181 mempunyai kemampuan, yaitu kemampuan untuk diterjunkan atau diselamkan. Ini adalah kemampuan untuk melakukan infiltrasi, baik melalui udara maupun melalui air," papar Romadhoni.

Sementara, soal profil penembak runduk, Romadhoni juga menjelaskan betapa efektifnya personel itu untuk melumpuhkan musuh lantaran jenis peluru berkaliber besar.

"Di hadapan kita adalah profil perlengkapan penembak runduk, menggunakan senjata peredam dengan kaliber 7,62 milimeter," papar dia.

Selain itu, Jokowi juga diberi penjelasan mengenai sejumlah varian senjata milik penembak runduk. Salah satunya adalah AX50 dengan peluru berkaliber 12,7 milimeter yang dilengkapi teropong dan penyelaras malam.

(Baca: Jokowi Pimpin Upacara Hari Pahlawan di TMP Kalibata)

"Senjata ini antimaterial, yang dapat menembus baja," ujar Romadhoni.

Mendapatkan seluruh penjelasan itu, Presiden tampak mengangguk-anggukkan kepala. Sesekali, Presiden berdiskusi dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di sela-sela penjelasan tersebut.

Selain Panglima Gatot, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan KSAD Jenderal Mulyono tampak juga menghadiri acara itu.

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai alutsista, Presiden kemudian memberikan pengarahan kepada prajurit di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com