Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Masjid Oesman Al Khair, Ikon Baru di Tepi Pantai Kayong Utara

Kompas.com - 16/10/2016, 08:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


KAYONG UTARA, KOMPAS.com -
Warga Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, kini mempunyai ikon kota baru, yakni Masjid Oesman Al Khair. Masjid yang dibangun di atas laut tepi pantai itu pada Sabtu (15/10/2016) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Cerita di balik pembangunan masjid itu menarik untuk disimak.

Ide Oesman Sapta

Masjid itu sebelumnya bernama Masjid Al Qudsi. Warga setempat awalnya hanya ingin memperbesar masjid tersebut. Kebetulan, lahan tempat masjid itu berdiri adalah milik Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang. Ia pun melontarkan ide, lebih baik dibuat masjid baru saja.

Setelah adanya komunikasi antara Oesman, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, disepakati bahwa masjid itu nantinya akan menjadi Masjid Agung.

"Setelah disepakati, Pak Oesman menghibahkan lahan masjid itu ke Pemerintah Kabupaten," ujar Bupati Kayong Utara Hildi Hamid di sela peresmian Masjid itu, Sabtu (15/10/2016).

Pembangunan masjid tersebut dimulai 2012. Oesman Sapta menggelontorkan dana sebesar Rp 5 miliar sebagai modal awal pembangunan masjid itu.

"Ya karena saat itu pemerintah kabupaten belum punya dana. Maklum kami kan kabupaten baru mekar (baru mekar pada 2007)," ujar Hildi.

Setelah tahun 2012, pemerintah setempat baru dapat menganggarkan pembangunan masjid dengan total Rp 11,5 miliar. Hildi mengatakan, dana pembangunan tidak hanya dari itu. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta delapan BUMN juga ikut membantu pembiayaan pembangunan masjid.

Pada 2015, pembangunan masjid itu rampung. Total dana yang dikeluarkan mencapai Rp 38 miliar. Alokasi anggaran paling mahal adalah pada bagian konstruksi pondasi lantaran bangunan didirikan di atas laut sehingga membutuhkan tiang pancang 23 meter di bawah tanah laut.

"Kami juga minta tolong ke kontraktor lokal untuk membuat jalan masuk. Akhirnya kontraktor urunan juga dengan masyarakat untuk buat jalan," ujar Hildi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com