Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2016, 11:09 WIB

Fadel Muhammad, tim sukses pasangan Hanna Hasanah dan Tony Yunus yang diusung PDI-P dan PPP di Pilkada Gorontalo, mengatakan, menggunakan jasa konsultan dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Terkait jasa tersebut, Fadel mengatakan telah membayar jasa konsultan dari UNG sebanyak Rp 70 juta.

"Mereka kami bayar dari pendaftaran hingga hari-H pilkada. Kami rasa, memanfaatkan jasa politik orang daerah lebih jitu sebab mereka yang mengenal karakter masyarakat," katanya.

Namun, ada juga pasangan bakal calon yang tak menggunakan jasa konsultan politik di pilkada ini.

Mantan Bupati Baubau di Sulawesi Tenggara Amirul Tamim (2003-2013) yang kini menjabat Anggota Komisi II DPR, salah satunya.

Dua kali mengikuti pilkada, dia tidak pernah memakai jasa konsultan politik karena tarifnya yang mahal.

"Gaji saat menjadi kepala daerah hanya Rp 6 juta. Jika dikalikan masa jabatan selama lima tahun, berarti total Rp 360 juta. Artinya kalau pakai konsultan politik, untuk melakukan survei saja, bisa menghabiskan sepertiga gaji selama lima tahun," ujarnya.

Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo mengatakan sulit untuk mengharapkan gaji kepala/wakil kepala daerah dapat menutup biaya politik yang dikeluarkan selama pilkada. Di sinilah keberadaan donatur sering kali dimanfaatkan oleh calon.

Namun, para donatur itu biasanya menuntut balas jasa ketika calon yang didukungnya memenangi pilkada.

Balas jasa yang diminat donatur itu, misalnya berupa proyek-proyek pemerintah.

Kondisi ini seharusnya bisa dicegah karena menjadi awal dari praktik korupsi. Caranya, dengan mengoptimalkan pengawasan dana kampanye calon saat pilkada dan pengawasan kepada kepala/wakil kepala daerah saat mereka menjabat.

"Jika pengawasan optimal, pemimpin daerah akan ragu melakukan jual-beli pengaruh sejak saat pilkada," ujar Adnan Topan. (AGE/APA/GAL/ZAL/DRI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com