Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Sully, Kisah Heroik yang Mengingatkan pada Kepahlawanan Pilot Indonesia

Kompas.com - 17/09/2016, 11:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Dalam setiap peristiwa kecelakaan pesawat terbang, secara spontan setiap orang ingin segera mengetahui apa gerangan yang menjadi faktor penyebabnya.

Kebanyakan orang tidak sabar menunggu penyelidikan dan pengumuman penyebab kecelakaan oleh lembaga yang berwenang, apalagi sudah telanjur terbangun pendapat di kalangan awam bahwa moda transportasi udara adalah moda transportasi yang paling aman.  

Itulah salah satu alasan mengapa bila terjadi kecelakaan pesawat terbang, beritanya akan cepat sekali menyebar. Teori-teori sederhana yang lazim muncul adalah pesawat terbang yang umurnya sudah tua akan menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan.

Logikanya, pesawat terbang baru akan jauh lebih menjamin tingkat keamanan operasi penerbangan.

Perlu diluruskan di sini bahwa penyebab kecelakaan pesawat terbang tidaklah semata disebabkan oleh usia pesawat. Pesawat terbang yang usianya "tua" tidak dapat dituduh sebagai penyebab terjadinya kecelakaan.  

Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan pesawat terbang. Penyebab dari terjadinya sebuah kecelakaan pesawat terbang hanya dapat diketahui dari kesimpulan hasil penyelidikan secara  menyeluruh oleh sebuah institusi investigasi resmi sebuah otoritas penerbangan.  

Di Indonesia, lembaga yang dimaksud dikenal sebagai KNKT atau Komite Nasional Kecelakaan Transportasi. Di Amerika Serikat lembaga ini bernama NTSB, yaitu National Transportation Safety Board.

Hal menarik tentang NTSB ini tertuang dalam sebuah film berjudul Sully. Film drama biografi karya Clint Eastwood yang ditulis oleh Todd Komamicki ini bercerita tentang kecelakaan pesawat terbang US Airways nomor penerbangan 1549 dengan Captain Pilot  Chesley "Sully" Sullenberger.  

Alur cerita film Sully dipetik dari buku otobiografi karya sang Kapten Pilot, Chesley Sullenberger dan Jeffrey Zaslow, berjudul Highest Duty.  

Gala perdana film ini diputar pada tanggal 2 September 2016 oleh Warner Bros dalam dua versi, yaitu dalam format film konvensional dan versi IMAX. Sebuah film yang cukup sukses dan sejauh ini sudah berhasil meraup keuntungan lebih kurang 50 juta dollar AS.  

Film ini bercerita bagaimana Kapten Sully berhasil menyelamatkan 155 penumpangnya, setelah pesawat Airbus A320-214 mengalami mati mesin karena menabrak sekawanan angsa sesaat setelah take off

Kecelakaan tersebut terjadi pada tanggal 15 Januari tahun 2009, selang satu minggu sebelum Sully (diperankan oleh Tom Hanks) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-58. 

Film ini menarik dalam hal penyajian kontroversi pada hasil penyelidikan tentang penyebab terjadinya kecelakaan versi NTSB yang dihadapkan langsung kepada pelaku utamanya yang kebetulan selamat dari kecelakaan, dalam hal ini adalah Kapten Sully.  

Pada hampir semua hasil penelitian dan penyelidikan tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang, faktor yang biasanya mengemuka adalah dugaan “pilot error” atau kesalahan pilot.  Sebuah terminologi "horor" yang sangat tidak disukai oleh pilot karena dijadikan obyek yang selalu disalahkan pada saat terjadinya kecelakaan pesawat terbang.

Di sinilah film Sully menyajikan dengan jelas bagaimana perbedaan pendapat yang sangat tajam terjadi dalam mengambil kesimpulan tentang penyebab terjadinya kecelakaan, yang berakhir kepada "pilot error".  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com