Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Istimewa Jokowi Ajak Duterte "Blusukan" ke Tanah Abang

Kompas.com - 09/09/2016, 10:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan mengajak Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk blusukan ke Pasar Tanah Abang pada Jumat (9/9/2016) siang ini.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, alasan mengajak Duterte ke Tanah Abang adalah untuk menunjukkan bagaimana cara menyelesaikan persoalan di lapangan.

"Kan satu hal yang menjadi kelebihan dan sekaligus konsentrasi Presiden Jokowi adalah melihat persoalan langsung di lapangan," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat pagi.

"Sehingga dengan demikian Beliau juga ingin memberikan contoh kepada pemimpin dunia bagaimana penyelesaian persoalan-persoalan di lapangan," ucapnya.

(Baca: Jumat Siang Ini, Jokowi Ajak Duterte "Blusukan" ke Tanah Abang)

Menurut Pramono, untuk menyelesaikan persoalan tidak bisa hanya dilakukan dari Istana Kepresidenan.

"Karena tidak bisa persoalan itu hanya dilihat dari perencanaan, di meja, planning dan sebagainya. Maka apa yang dilakukan Presiden Jokowi turun ke lapangan ini menjadi banyak diinginkan para pemimpin negara dunia untuk melihat langsung," ucap Pramono.

Tentunya, lanjut Pramono, tidak semua pemimpin negara yang datang ke Indonesia akan diajak blusukan.

Presiden Jokowi memilih pemimpin negara yang memiliki hubungan dekat dengan Indonesia, seperti Duterte.

Pramono mengatakan, kedekatan Indonesia dan Filipina setidaknya ditunjukkan dari kunjungan Duterte kali ini.

Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi Duterte sejak ia dilantik sebagai Presiden Filipina pada Juni 2016 lalu.

"Jadi Filipina menganggap bahwa Indonesia negara sahabat yang sangat strategis di kalangan ASEAN, makanya walaupun dengan kesibukan yang luar biasa, dan baru saja bertemu di KTT Laos, tapi Presiden Duterte tetap meminta untuk bisa berkunjung ke Indonesia," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com