MEKKAH, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjenguk jemaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Arab Saudi, Rabu (7/9/2016).
Lukman pun mendoakan para jemaah yang sakit agar dapat segera pulih sehingga bisa mengikuti puncak haji wukuf di Arafah pada 11 September.
Dalam kunjungannya ke KKHI, Lukman menyapa para jemaah yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan di KKHI, antara lain ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang Intensive Care Unit (ICU), dan ruang isolasi.
"Saya doakan semoga segera sembuh ya," kata Lukman kepada setiap jemaah.
Lukman didampingi oleh Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Anung Sugihartono.
Para jemaah itu secara bergantian juga minta didoakan kesembuhannya oleh Lukman agar dapat mengikuti puncak haji.
Pada kesempatan itu Menag juga menjelaskan bahwa pemerintah sedari awal telah melakukan langkah-langkah pembinaan pola hidup sehat dan penanganan dini jemaah-jemaah resiko tinggi (risti) atau jemaah dengan penyakit bawaan.
Pola pembinaan dan penanganan dini yang dilakukan sejak di tanah air itu diklaim dapat mengurangi jumlah jemaah yang jatuh sakit atau meninggal dunia di Arab Saudi.
"Sejak dini dipantau kondisi kesehatannya sehingga upaya pemulihan sejak awal sudah dilakukan di tanah air harapannya di tanah suci tinggal proses pemulihan," ujarnya.
Namun, ia menambahkan bahwa tantangan selanjutnya adalah menjaga kesehatan jemaah Indonesia selama menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
"Karena itu puncak haji dan biasanya banyak yang tumbang. Artinya, karena staminanya terkuras habis akhirnya terganggu kesehatannya," kata Lukman.
Dia menambahkan, sejauh ini persiapan cukup memadai termasuk antisipasi dari tim kesehatan bagi jemaah-jemaah yang harus menjalani safari wukuf atau badal haji.
Lebih lanjut ia mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah menyiapkan segala metode pencegahan dan perawatan untuk membantu jemaah melaksanakan ibadahnya dengan sempurna.
(Baca: | Pemerintah Siapkan 10 Bus untuk Safari Wukuf bagi Jemaah Sakit dan Berhalangan) |
"Saya sangat terharu sebagian mereka bahkan sejak dari Tanah Air menyiapkan diri untuk tidak berhaji semata-mata demi memberi khidmat yang sepenuhnya bagi jemaah haji kita," kata dia.
Sementara itu, hingga empat hari menjelang pelaksanaan puncak haji atau pelaksanaan wukuf di Padang Arafah, sebanyak 143.627 jemaah haji telah menjalani rawat jalan, baik di Klinik Kesehatan Haji Mekkah dan Madinah, atau di klinik kesehatan di tiap-tiap sektor atau pun kelompok terbang (kloter).
Kabid Kesehatan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr Eka Jusuf Singka menjelaskan bahwa data tersebut meliputi seluruh jemaah baik reguler maupun khusus, sekalipun haji khusus dilakukan oleh pihak swasta.
Hingga Rabu (7/9), jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sebanyak 71 orang. Dari jumlah tersebut 79 persen meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Sisanya, penyakit-penyakit lain seperti kanker, pernafasan, pencernaan, serta penyakit-penyakit bawaan lainnya.
Sementara itu persentase jemaah haji yang termasuk risti tahun ini adalah 66,3 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 61 persen.
(Gusti NC Aryani/ant)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.