JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Partai Golkar mendukung Joko Widodo dalam pemilu presiden 2019, dinilai hanya untuk mendongkrak elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu.
"Golkar ini hanya ingin mendongkrak elektabilitas partainya dengan menjual figur Jokowi yang sedang berkuasa," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Menurut Pangi, banyak parpol saat ini gagal melakukan kaderisasi, termasuk Golkar. Hal ini kemudian menjadikan parpol menjual figur untuk mendapatkan kelimpahan elektabilitas.
(baca: Politisi PDI-P Curiga, Golkar Ingin Duetkan Jokowi dan Novanto pada 2019)
"Kita sudah banyak contoh, Pilpres 2014, misalnya. Figur itu lebih dilirik dibandingkan dengan adanya pembentukan koalisi parpol yang gemuk," ucap Pangi.
Selain itu, tambah Pangi, sikap Golkar tersebut untuk mendapatkan jabatan strategis dalam pemerintahan.
(baca: Dukungan Golkar ke Jokowi dan "Kutukan" Kursi RI 1...)
"Sikap Golkar yang merapat ke Jokowi ini juga karena ingin mendapatkan potongan kue kekuasaan. Golkar ini kan memang partai pragmatis," tandas Pangi.
Dalam Rakernas Golkar beberapa waktu lalu diputuskan mendukung Jokowi dua periode pemerintahan.
(baca: Gelar Rakor, Golkar Bahas Strategi Pemenangan Jokowi di Pilpres 2019)
Bahkan, dalam Rakor yang digelar pekan ini, Golkar sampai membahas program pemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Namun, Jokowi enggan menanggapi dukungan tersebut. Ia mengatakan, belum saatnya bicara soal Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.